Senin 14 Aug 2017 14:14 WIB

Febri: Novel tak Bisa Ditanya Siapa yang Menyerangnya

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan
Foto: Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, pemerikaaan Novel Baswedan oleh penyidik Polda Metro Jaya telah dilaksanakan sejak pagi tadi di KBRI Singapura. Dalam pemeriksaan tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo juga langsung mengawal pemeriksaan Novel Baswedan.

"Informasi yang saya dapatkan dari tim di Singapura pemeriksaan sudah mulai dilakukan pagi ini sekitar jam 10 pagi," ungkap Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/8).

Menurut Febri, Novel akan menjelaskan apa yang dia ketahui. "Jadi tidak bisa ditanya Novel misalnya siapa penyerang yang dilihat pada tanggal 11 itu. Karena Novel memang tidak melihat. Namun, beberapa informasi yang diketahui tentu akan disampaikan."

Febri melanjutkan, KPK berharap akan ada titik terang setelah proses pemeriksaan ini. Ia menegaskan, prinsip dasarnya KPK semaksimal mungkin berkoordinasi dengan Polri untuk pelaksanaan pemeriksaan hari ini.

"Karena surat kita terima pada hari Jmat, jadi langsung koordinasi untuk pemeriksaan hari Senin karena kita cari waktu yang tepat agar tidak mengganggu proses persiapan operasi besar pada mata kiri novel yg direncanakan pada hari Kamis," kata Febri.

Novel bakal menjalani operasi pada pekan ini, tepatnya Kamis (17/8). Mata kiri Novel rusak akibat siraman air keras yang dilakukan oleh orang tak dikenal usai melaksanakan Salat Subuh, pada 11 April 2017. Mata kirinya itu belum bisa melihat. Sedangkan, mata kanannya sudah mulai pulih, meskipun penglihatannya belum begitu sempurna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement