REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemerintah meneruskan program hunian layak bagi para santri. Pada 2018 nanti, ribuan hunian layak dalam bentuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bakal dibangun kembali di sejumlah pondok pesantren (ponpes).
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, yang dikonfirmasi di sela menghadiri acara Festival Jalan Tol PT Jasa Marga, di gerbang tol Salatiga, Ahad (13/8).
Menurut Basuki, program penyediaan hunian yang layak (rusunawa) bagi para santri ini akan dilanjutkan Pemerintah. Sebab program Pemerintah ini telah berjalan dengan bagus dalam pemanfaatannya.
Sejak 2015 ini hingga 2017 ini, Pemerintah telah mengucurkan anggaran tak kurang dari Rp 600 miliar guna membangun rusunawa bagi para santri, di sejumlah ponpes di negeri ini. “Sepanjang tiga tahun terakhir ini, total hunian layak yang telah dibangun melalui program pembangunan rusunawa yang diperuntukkan bagi para santri ini telah mencapai sekitar 2 ribu unit,” ungkapnya.
Salah satunya, kata Basuki, di lingkungan Ponpes Darul Ulum, di wilayah Desa Reksosari, Kecematan Suruh Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang diresmikannya pada Maret tahun 2016 silam.
Untuk tahun 2018, Pemerintah akan kembali membangun rusunawa bagi para santri di lingkungan ponpes tersebut. Hal ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah dalam memajukan pendidikan di ponpes. “Melalui pembangunan rusunawa ini, total hunian yang dapat dimanfaatkan para santri ini akan bertambah seribu unit lebih,” tegas menteri PUPR.
Sementara itu, rusunawa bagi para santri di lingkungan Ponpes darul Ulum yang dibangun di atas lahan seluas 1.520,13 meter persegi, memiliki kapasitas 320 santri. Bangunannya terdiri atas tiga lantai dengan 12 kamar barak.
Rusunawa ini dilengkapi fasilitas listrik, air bersih, furnitur berupa tempat tidur susun dan almari. Termasuk penyediaan berbagai fasilitas prasarana, sarana dan utilitas (PSU) dalam mendukung kegiatan para santri di ponpes ini.