Sabtu 05 Aug 2017 22:05 WIB

Hanura Target 81 Kursi, Jokowi Beri Efek Positif

Presiden Joko Widodo meneriakkan yel-yel kepada peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-1 Partai Hanura di Kuta, Bali, Jumat (4/8).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo meneriakkan yel-yel kepada peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-1 Partai Hanura di Kuta, Bali, Jumat (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Rapat Pimpinan Nasional 1 Partai Hanura menargetkan 81 kursi pada Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat 2019, atau meningkat dari perolehannya pada Pemilu DPR RI 2014 sebanyak 16 kursi.

"Kami optimistis 81 kursi itu dicapai dengan melihat kondisi internal dan eksternal yang bisa mendukung terwujudnya target tersebut," kata Sekretaris Jenderal Partai Hanura Syarifuddin Sudding usai penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Hanura di Bali, Sabtu.

Menurut dia, ada modal besar partainya untuk mencapai target tersebut, yaitu kader partai yang makin berkualitas dan meningkatnya animo masyarakat untuk bergabung di Hanura.

Ia menjelaskan bahwa Hanura telah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk maju dalam pemilu anggota legislatif pada tahun 2019 di masing-masing daerah pemilihan (dapil).

"Hanura dalam arah kebijakan strategis pada pilkada dan Pemilu 2019 sudah dirumuskan dengan baik dan tidak bisa dipublikasikan terkait dengan apa yang akan dilakukan," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, terkait dengan dukungan partainya terhadap Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019, ketika Hanura menyosialisasikan, ada dampak positif bagi partainya.

Wakil Sekretaris Jenderal Hanura Saiful Nur Maza menjelaskan salah satu rekomendasi Komisi B Rapimnas adalah target optimum perolehan kursi di DPR RI pada tahun 2019 sebanyak 81 kursi dan target medium sebanyak 51 kursi.

Untuk target elektabilitas partai, dia menyebutkan pada 2017 sebesar 4 persen, lalu 8,8 persen pada tahun 2018, kemudian mencapai 14,1 persen pada tahun 2019 atau memperoleh 81 kursi di DPR RI. "Pendekatan yang dilakukan adalah strategi dan rencana aksi, pemasaran politik yang naskahnya tidak dilepaskan dari rapimnas dan penggalangan suara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement