REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan semakin banyaknya dukungan partai politik kepada Joko Widodo untuk pencalonan presiden pada 2019 menunjukkan bentuk kepuasan terhadap kinerja pemerintah saat ini.
"Tentunya karena Presiden incumbent dan baru satu periode, beberapa parpol kalau kemudian memberikan dukungan kembali ke Presiden, ini kan menunjukkan adanya kepuasan yang tinggi terhadap Presiden," kata Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, saat ini memang kalau dilihat kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden tergolong cukup tinggi. Oleh karena itu, kata dia, kalau kemudian ada yang memberikan endorsement, apresiasi, dan dukungan maka itu menjadi kewenangan Presiden sepenuhnya.
Pramono melihat, fenomena pemberian dukungan tersebut disebabkan karena dalam pemilu mendatang Pilpres dan Pileg digelar bersamaan. "Karena memang pemilu sekarang ini, Pilpres dan Pemilu legislatif kan itu berjalan bersamaan. Sehingga kemudian prosesnya kalau dilihat dari apa yang sudah dipersiapkan oleh KPU dari waktu dan sebagainya, ini memang membuat yang disebut tahun politik itu menjadi lebih maju sedikit dibandingkan dengan yang lalu. Karena ada urusannya di mana pemilu itu berjalan bersamaan," katanya.
Sebab berjalan bersamaan itulah kata Pramono sehingga sejak jauh-jauh hari kemudian ada parpol yang menyampaikan dukungan kepada calon-calon yang potensial. Namun, Pramono menekankan hal itu tidak mempengaruhi kinerja kabinet karena para menteri tetap bekerja seperti biasa.
"Ya para menteri di kabinet akan bekerja seperti biasa dan mereka tentunya tidak perlu terpengaruh dengan proses tahun politik yang saat ini sedang berlangsung karena tantangan untuk bisa melakukan perbaikan ekonomi, itu menjadi salah satu hal yang oleh Presiden saat ini betul-betul menjadi perhatian beliau. Sebab beliau ingin pada tahun 2017, 2018, dan 2019, pertumbuhan ekonomi kita lebih berkualitas, lebih baik dan bisa dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Ia juga mengatakan, adanya dukungan-dukungan parpol yang bahkan sebelumnya berseberangan dengan Presiden Jokowi menunjukkan bahwa politik di Indonesia berjalan sangat dinamis.
"Dalam politik kita kan sangat dinamis dan politik kita kan politik yang blockingnya permanen. Hal itu terbukti, misalnya dalam Pilkada. Di setiap daerah bisa berubah-ubah dan sangat dinamis. Ini menunjukan bahwa ada kedewasaan dalam politik kita sebenarnya. Kalau kemudian yang dulu berseberangan lalu bergabung menurut saya hal yang biasa-biasa saja. Bukan hal yang istimewa," kata Pramono