Selasa 01 Aug 2017 15:21 WIB

Polda: Sketsa Dirilis Kapolri Belum Tentu Penyerang Novel

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian merilis sketsa wajah dan ciri-ciri pria yang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan Senin (31/8) kemarin.

Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan sketsa tersebut belum tentu pelaku penyerang Novel.

Argo mengaakan, sketsa tersebut dibuat berdasarkan saksi yang melihat orang tak dikenal di sekitar rumah Novel sebelum peristiwa penyerangan. Namun hal itu tidak lantas menyimpulkan sketsa tersebut sebagai pelaku.

"Jadi seperti ini ya, ada orang duduk di atas motor, apakah dia pasti pelaku? Nah saksi ini melihat ada orang duduk di atas motor makanya kita tanya, kita sketsa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (1/8).

Argo menjelaskan, saksi tersebut melihat orang tak dikenal duduk di sepeda motor di dekat jembatan rumah Novel. Saksi itu pun melihat orang tak dikenal setelah dia keluar dari Masjid Al-Ikhsan, Kelapa Gading Jakarta Utara, tempat Novel menunaikkan shalat Subuh.

Saksi itu keluar dari masjid beberapa menit sebelum peristiwa penyerangan terhadap Novel, lebih dahulu dari masjid lantaran sakit perut.

"Kemudian saksi itu kita tanya kembali seperti apa ciri-cirinya kita tanyakan, rambutnya seperti apa, apakah ikal lurus, kemudian bentuk mata seperti apa, alis seperti apa, telinga hidung. Kemudian bibir wajah kita tanyakan semuanya," kata Argo.

Baca juga,  Polri Miliki Sketsa Baru Penyerang Novel Baswedan.

Bila ada yang kurang, lanjut Argo, polisi akan menggambarkan lagi dan menambah kekurangan tersebut. Lalu, terbentuk sketsa yang dukirim ke Inafis. "Akhirnya jadi kemarin itu (sketsa)," kata dia.

Polisi telah memeriksa 59 saksi dan sempat mengamankan lima orang yang diduga sebagai pelaku. Namun lima orang itu dibebaskan karena memiliki alibi kuat sebagai bukan pelaku.

Selain itu, polisi telah mengamankan 50 rekaman CCTV dan memeriksa toko kimia di sekitar. Lebih dari tiga bulan penyerangan Novel berlalu, polisi pun belum mendapatkan identitas penyerang penyidik KPK itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement