Senin 31 Jul 2017 20:14 WIB

Anda Lihat Orang Sesuai Sketsa Penyerang Novel? Laporkan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya berharap masyarakat menginformasikan keberadaan penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berdasarkan sketsa yang telah disebar.

"Kalau ada masyarakat yang melihat, sampaikan. Nanti kami tanya apa betul tanggal berapa, alibinya kami cek kembali," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Senin (31/7).

Argo mengatakan penyidik Polda Metro Jaya telah merancang sketsa terduga penyerang Novel berdasarkan keterangan saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Ia mengemukakan pembuatan sketsa dari sejumlah keterangan saksi yang melihat seseorang tidak dikenal kemudian saksi melihat orang berada di atas motor sekitar jembatan dan orang bertanya tentang pakaian gamis.

Argo menjelaskan pembantu Novel juga melihat seseorang tidak dikenal di sekitar lokasi kejadian sebelum terjadi penyiraman cairan kimia terhadap Novel. Ia mengungkapkan penyidik kepolisian bersama Inafis Mabes Polri merancang tiga sketsa wajah terduga penyerang Novel berdasarkan keterangan tiga saksi berbeda.

Sebelumnya, Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT 03/10 Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai menjalani solat subuh pada Selasa (11/4) pukul 05.10 WIB. Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara pelaku melarikan diri.

Petugas kepolisian sempat mengamankan empat orang yang dicurigai terlibat kekerasan terhadap Novel berinisial M, H, AL dan N alias N. Namun, polisi melepaskan keempat orang itu karena tidak cukup bukti terlibat aksi teror kepada penyidik senior KPK tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement