Ahad 16 Jul 2017 23:12 WIB

Gubernur Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Belitung

Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik di Mentok, Bangka Belitung, yang rusak akibat diterjang banjir (ilustrasi)
Foto: Dok PLN
Petugas PLN sedang memperbaiki jaringan listrik di Mentok, Bangka Belitung, yang rusak akibat diterjang banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengerahkan bantuan untuk membantu korban banjir di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. "Malam ini berbagai bantuan sembako, obat-obatan, pakaian, selimut dan bantuan lainnya sudah mulai disalurkan untuk korban banjir di Belitung dan Belitung Timur," kata Staf Ahli Gubernur Kepulauan Babel Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, KA Tajudin di Pangkalpinang, Ahad (16/7)  malam.

Ia menjelaskan hujan deras yang berlangsung sejak Jumat (14/7) hingga Ahad (16/7) telah menyebabkan banjir yang luas di beberapa wilayah di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.  Banjir terjadi sejak Sabtu (15/7) yang kemudian terus meningkat dan meluas. Ribuan rumah terendam hingga ketinggian satu hingga dua meter.

"Gubernur sudah mengintruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan dinas terkait lainnya untuk turun langsung membantu korban banjir," katanya.

Tidak hanya itu, pemprov bekerja sama dengan TNI juga telah membangun jembatan darurat, sehingga akses transportasi untuk mengangkut bantuan tidak terhambat. "Tadi siang berbagai bantuan sembako, obat-obatan dan lainnya diangkut menggunakan kapal dan saat ini bantuan telah dibagikan kepada korban banjir," ujarnya.

Tajuddin menyebutkan, pada Senin (17/7) rencananya Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung akan turun langsung memantau keadaan korban bencana alam tersebut. Laporan terakhir yang diterima saat ini korban banjir sudah tertangani dengan baik," ujar Tajuddin menambahkan.

Berdasarkan laporan pada Ahad pagi, banjir di Kabupaten Belitung Timur melanda tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Simpang Renggiang, Kepala Kampit, Dendang, Damar, Gantung, dan Manggar. Beberapa desa di Kecamatan Simpang Renggiang seperti Desa Simpang Tiga, Air Ruak, Renggiang, Lintang dan Air Madu terendam antara 25 hingga 120 centimeter.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Kelapa Kampit menyebabkan sembilan mobil terjebak banjir dan dua mobil hanyut.  Belum ada laporan korban jiwa dalam musibah tersebut, sementara akses Jalan Raya Kelapa Kampit-Tanjung Pandan tepatnya di depan Kompleks PLN Desa Mayang rusak karena terus menerus tergerus aliran air hujan.

Jalan lintas Tanjung Pandan-Buding menuju Kampit dan Manggar tidak bisa dilalui kendaraan karena kedalaman air mencapai tiga meter akibat Sungai Buding meluap. Begitu juga dengan banjir di Kecamatan Gantung, pada Ahad pagi jalan raya dari Gantung menuju Manggar putus di Dusun Selumar RT 12 Aik Merantik Desa Selinsing. Di Kecamatan Manggar, jembatan Aik Meranti Desa Selumar putus sehingga transportasi lumpuh total.

Bantuan logistik mengalami kendala akibat jalan putus dan terendam banjir. Terhambatnya akses transportasi juga disebabkan jembatan yang ambruk terseret arus banjir.

Tiga jembatan yang sudah teridentifikasi terputus yakni jembatan Kampung Gunung, jembatan Batu Penyok dan jembatan Bantan. Sementara itu hujan lebat dilaporkan masih turun. Sebanyak 40 unit rumah di Desa Kembiri Kecamatan Membalong terendam banjir hingga dua meter akibat luapan Sungai Kembiri. Beberapa perahu milik warga tersapu banjir yang terjadi pada Minggu dini hari pukul 02.30 Wib di Desa Sungai Padang Kecamatan Sijuk.

Kerugian sementara lima unit perahu sampan dan dua unit perahu boat milik masyarakat Desa Sungai Padang tenggelam.

"Kami akan mendata secara rinci berapa banyak kerusakan dan kerugian akibat banjir di dua kabupaten ini," ujar Tajuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement