REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat dilanda banjir, distribusi bantuan ke enam kecamatan di Kabupaten Belitung Timur terkendala. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan dua helikopternya untuk mendistribusikan bantuan.
"Tujuh jembatan putus atau rusak parah. Selain itu, beberapa ruas jalan juga putus. Kondisi tersebut menyebabkan evakuasi dan distribusi logistik terhambat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Selasa (18/7).
Untuk mengatasi kendala tersebut, Sutopo menjelaskan, BNPB mengirimkan dua helikopter jenis MI-17 dan Bolco untuk distribusi bantuan. Selain itu, BNPB jua mengirimkan bantuan logistik senilai Rp 567,4 juta.
"Bantuan berupa barang meliputi makanan siap saji, lauk pauk, sandang, selimut, karung pasir, kidware, family kit, peralatan dapur, tenda gulung, dan lainnya. Bantuan dikirim melalui pesawat cargo," jelas Sutopo.
Sutopo menjelaskan, helikopter yang mampu mengangkut personel dan logistik merupakan helikopter MI-17 yang berkapasitas besar. Sedangkan helikopter Bolco, dapat digunakan untuk kaji cepat, angkut personel dan logistik menjangkau lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.
Ia mengatakan, saat ini Kepala BNPB Willem Rampangilei telah berada di lokasi banjir di Belitung Timur bersama Wakil Gubernur Bangka Belitung, Bupati Belitung, Bupati Belitung Timur dan lainnya. Menurut Sutopo, Willem memberikan arahan agar mengaktivasikan posko darurat.
"Belum adanya BPBD di Belitung Timur menyebabkan kendala dalam koordinasi dan komando penanganan darurat. BPBD Provinsi Bangka Belitung juga diminta agar terus membantu pemda dan akan dibantu penuh BNPB," terang Sutopo.
Hingga saat ini, sudah ada ribuan jiwa yang mengungsi. Data sementara terdapat 3.737 jiwa mengungsi di Belitung Timur. Pendataan hingga kini masih dilakukan.
Beberapa wilayah yang terkena banjir di Kabupaten Belitung Timur terlanda banjir sejak Ahad (16/7) meliputi Kecamatan Simpang Renggiang, Kecamatan Simpang Pesak, Kecamatan Gantung, Kecamatan Manggar, Kecamata Damar, dan Kecamata Kelapa Kampit. Hujan ekstrem dan kerusakan lingkungan menjadi faktor utama penyebab banjir.