Kamis 13 Jul 2017 18:26 WIB

Tersangka Pembacok Hermansyah: Pisau untuk Berjaga-jaga

Lauren Paliyama (kiri) dan Edwin Hitipeuw (kanan), pelaku penusukan terhadap ahli telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah, menjelaskan kronologis kasusnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Lauren Paliyama (kiri) dan Edwin Hitipeuw (kanan), pelaku penusukan terhadap ahli telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah, menjelaskan kronologis kasusnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lauren Paliyama pembacok ahli telematika Hermansyah mengaku membawa senjata tajam jenis pisau yang digunakan saat pengeroyokan hanya untuk berjaga-jaga. "Pisau itu untuk berjaga-jaga," kata Lauren di Jakarta Kamis.

Lauren menjelaskan awal kejadian pengeroyokan terjadi saat tersangka Edwin Hitipeuw bersama seorang wanita tempat hiburan malam Siska menumpang mobil menyenggol kendaraan Hermansyah di KM 6 Tol Jagorawi Jakarta Timur. Lantaran emosi, Hermansyah berupaya menghentikan mobil Edwin hingga memepet dan menjegal kendaraan tersangka di tengah jalan tol.

Saat Hermansyah bertengkar dengan Edwin, rekan tersangka, yakni Lauren, Erick Birahy, dan Richard Patipelu, serta seorang tersangka yang masih buron DO menghampiri korban. Para pelaku menganiaya Hermansyah, sedangkan tersangka Lauren membacok korban menggunakan pisau sepanjang 20 sentimeter. Usai menganiaya korban, para pelaku membuang pisau di pinggir Tol Jagorawi dan meninggalkan lokasi kejadian.

Saat ini, polisi telah menangkap empat orang tersangka yang mengeroyok Hermansyah, yakni Lauren Paliyama, Edwin Hitipeuw, Erick Birahy, dan Richard Patipelu. Sebelumnya, Hermansyah terlibat pertengkaran dengan pengemudi lain berjumlah lima orang yang berujung pembacokan usai kendaraannya bersenggolan di Tol Jagorawi Jakarta Timur pada Ahad (9/7) sekitar pukul 04.00 WIB.

(Baca Juga: Pembacokan Hermansyah Dinilai Membahayakan Ketenangan)

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement