Rabu 12 Jul 2017 15:19 WIB

IPW: Polisi Jangan Berhenti, Telusuri Pembacokan Hermansyah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Tersangka Pembacokan Hermansyah digiring ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (12/7).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Tersangka Pembacokan Hermansyah digiring ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengapresiasi polisi atas cepatnya penangkapan dua pelaku pembacokan pakar telematika ITB, Hermansyah pada Rabu (12/7). Namun, dia juga menekankan polisi tetap harus melakukan penyelidikan lebih jauh.

"Memang kalau melihat pengakuan sementara pelaku yang dijelaskan polisi memang sangat spontan, tapi harus ditelusuri lagi lebih jauh, apakah ini memang spontan atau ada unsur lain," kata Neta pada Republika.co.id, Rabu (12/7).

Neta mengungkapkan, sementara ini penyebab senggolan mobil antara Hermansyah dan pelaku memang kemungkinan yang lazim terjadi. Karena, menurut dia seringkali ketika terjadi senggolan mobil, orang kerap menjadi emosional. "Jadi emosional sehingga spontan bisa melakukan banyak hal, di antaranya kriminal," kata dia.

Diketahui, tersangka mabuk sebelum terjadi pengeroyokan itu. Menurut Neta, hal itu tidak bisa disimpulkan begitu saja sebagai penyebab pengeroyokan. Namun, memang bisa menjadi faktor pendukung. "Tergantung, bisa parah dan tidak (mabuknya). Tergantung orangnya, hal ini juga tidak serta merta disimpulkan demikian. Apalagi mereka debt collector, sehingga kemungkinan kebiasaan untuk minum adalah sesuatu yang biasa," kata Neta.

Tetapi, menurut Neta, harus ditelusuri pelaku berasal dari mana. Begitu juga korban juga harus ditelusuri dari mana mereka pulang selarut itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pelaku baru saja pulang mabuk dari suatu tempat hiburan di Jakarta. "Dia malam itu habis dari dugem dam minum miras. Dia kemudian pulang, kebetulan rumahnya di daerah Depok itu juga ya. Jadi melewati Km 6 itu (Tol Jagorawi)," kata Argo.

Baca juga, MPR Minta Aparat Usut Tuntas Penyerangan Hermansyah.

Sementara Hermansyah dan istrinya menurut Argo baru saja pulang jalan-jalan. Dia enggan mengungkapkan secara detil dari mana Hermansyah pergi. Dari semua itu, Neta menegaskan, intinya polisi jangan berhenti pada penyidikan spontanitas.

"Apalagi, tidak bisa dimungkiri pula, korban ini diduga akan membela tersangka dalam kasus Habib Rizieq Shihab. Jadi kalau polisi benar benar independen dan profesional polisi harus telusuri itu," kata Neta.

Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto memastikan polisi akan bekerja keras dan terus melakukan pengungkapan dan pengembangan kasus itu. "Tim masih ada dilapangan, tim bekerja dengan serius untuk mengungkap kasus ini. Sehingga kasus ini akan terang benderang peristiwanya," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement