REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini meminta aparat kepolisian segera mengungkap pelaku penganiayaan terhadap ahli telematika Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah. Dengan penangkapan pelaku, polisi bisa mengungkap motifnya agar tidak berkembang spekulasi macam-macam.
Jazuli dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/7), menyampaikan keprihatinannya secara mendalam untuk Hermansyah dan keluarga. "Apapun alasannya tidak dibenarkan tindakan premanisme yang keji seperti ini berlaku di Indonesia," kata dia.
Menurut dia, penganiayaan itu juga seperti menantang aparat kepolisian sebagai penegak hukum dan keamanan. Ia juga meminta masyarakat untuk menyerahkan proses pengungkapan kasus ini kepada kepolisian.
"Kami percaya dan dukung polisi mampu mengungkap kasus ini secara cepat dan transparan. Saya yakin itu, seperti Polri mengungkap kasus-kasus terorisme yang relatif cepat," ujar Jazuli.
Pada Senin (10/7), Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Bidang Mediasi Maneger Nasution mengatakan pengeroyokan menimpa ahli telematika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, di tol Jagorawi, Ahad (9/7) dini hari, tidak dilakukan oleh orang biasa. Karena itu, dia juga menduga kasus yang menimpa Hermansyah tersebut bukan kriminal biasa.
"Tidak dilakukan oleh orang biasa dan dari testimoni keluarga sudah diintai sebelumnya," kata dia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Dugaan itu muncul karena pelaku menusuk Hermansyah pada titik vital seperti tusukan pada leher dan telapak tangan kiri serta kepala. "Sulit untuk membantah persepsi publik kalau ada orang di titik-titik tertentu, kalau tidak cepat bisa kehabisan darah dan potensi untuk shut up," kata Manager.
Hermansyah sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat. Dia merupakan saksi ahli telematika dan kerap mengkritisi berjalannya kasus dugaan chat mesum via aplikasi WhatsApp (WA) yang melibatkan Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan meminta pembacokan ahli telematika Hermansyah tidak disimpulkan terkait kesediaannya menjadi saksi ahli yang membantah percakapan dan foto berkonten pornografi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.
"Hermansyah sudah kami lakukan pendalaman itu penyelidikan memang ada korban tapi jangan terlalu disimpulkan di media," kata Irjen Polisi M Iriawan di Jakarta Senin (10/7).
Iriawan berjanji akan mengungkap peristiwa penganiayaan yang dialami Hermansyah usai bersenggolan kendaraan dengan pengendara lain di Tol Jagorawi Jakarta Timur.