REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rumah Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono dilempar bom molotov Selasa (13/6) malam. Berdasarkan keterangan polisi, sejauh ini tidak terjadi kerusakan berarti pada rumah Budi.
"Ya awal kejadiannya kalau dari CCTV itu hujan malam. Kita lihat kan dari CCTV ada orang yang naik motor kemudian melemparkan botol itu tapi hujan sangat deras," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Andry Wibowo, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/6).
Karena kondisinya hujan, menurut Andry, kerusakan akibat pelemparan bom molotov yang terjadi pun tidak besar. Botol bom molotov bahkan tidak meledak, hanya pecah. Untuk identitas pelaku, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan pada CCTV. "Ya kurang lebih kalau nggak salah satu ya (pelakunya) sempat berhenti nyalakan lempar. Lalu saksi satu orang, tetangganya yang melihat dan mendengar langsung," ujarnya.
Saat ini, polisi pun menyelidiki keterkaitan kejadian ini dengan demo pekerta Transjakarta yang belakangan ini terjadi. Hal itu menurut Andry menjadi titik tolak polisi untuk melakukan penyelidikan. "Yang jelas nanti Sebagai pribadi atau sebagai pejabat akan kita lihat struktur korban sebagai dasar penyelidikan polisi," ujarnya.
Pengamanan pun akan dilakukan polisi dengan patroli. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Babinkamtibmas. Menurut Andry, hal ini menjadi acuan polisi dalam satu minggu ke depan.