REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi angkat bicara mengenai aspirasi masyarakat yang menginginkan dia maju dalam bursa pemilihan presiden 2019. Ia pasang sebagai calon wakil presiden.
Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengatakan, saat ini dirinya masih fokus dalam menyelesaikan kepemimpinan sebagai Gubernur NTB yang akan berakhir pada 2018, mendatang. "Masih banyak hal yang harus dikerjakan, pelaksanaan tugas tidak boleh pecah fokus dengan yang lain. Saya harus fokus betul-betul agar menyelesaikan apa yang belum terlaksana," kata TGB di Golden Palace, Mataram, NTB, Rabu (3/5).
TGB menilai, aspirasi ini bukan yang pertama, dan juga tidak semata kepada dia, melainkan para putra-putri NTB lain yang dianggap memiliki kualitas di kancah nasional. Saat penyusunan kabinet, kata TGB, masyarakat NTB sering memiliki harapan agar ada yang mewakili dari NTB.
"Walau pun dari pribadi, saya masih punya tugas, dan bercita-cita bisa selesaikan amanah semaksimal mungkin," kata TGB.
Menurut TGB, aspirasi tersebut sah-sah saja dan bukti bahwa sumber daya manusia (sdm) di NTB sudah semakin baik. TGB mencontohkan, Ketua Koperasi Tani Maju Bersama asal Lombok Utara, NTB, Artim yang berhasil meraih gelar Tokoh Perubahan Republika 2016 belum lama ini di Jakarta. Menurut TGB, penghargaan yang diterima Artim merupakan salah satu wujud dari kemajuan sdm di NTB.
"Artinya ide, gagasan, inovasi, semangat perubahan, dan aktor perubahan itu ada di NTB," kata TGB menambahkan.