Selasa 25 Apr 2017 21:14 WIB

Erick Thohir: Keadilan Sosial Menjadi Kekuatan Bangsa

Rep: Arif S Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
 Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy memberikan piala kepada Pendiri AMIKOM Prof. Suyanto saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy memberikan piala kepada Pendiri AMIKOM Prof. Suyanto saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Acara Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Komisaris Utama Republika, Erick Thohir mengungkapkan keadilan sosial adalah kekuatan utama bangsa Indonesia. Acara yang digelar pada Selasa (25/4) itu mengambil tema "Menggiatkan Ekonomi Berkeadilan Untuk Mengatasi Kesenjangan".

Erick mengatakan, masalah kesenjangan telah menjadi tantangan besar yang harus dicari solusinya oleh seluruh komponen bangsa. Untuk itu, menurut Erick, penganugerahan tokoh perubahan ini adalah wujud terima kasih Republika pada tokoh yang mendukung keadilan sosial melalui kerja keras mereka. 

"Bekerja keras memberdayakan masyarakat, artinya mendukung upaya pemerintah mewujudkan keadilan sosial," kata pendiri Mahaka Group itu. 

Keadilan Sosial sendiri memang ada di Pancasila sila kelima sebagai suatu cita-cita pendiri bangsa. Namun, menurut Erick, hal itu tidak serta merta membuat keadilan sosial dianaktirikan. Justru, sebagai suatu cita-cita bangsa, Republika ingin mewujudkan sila kelima itu. 

Melihat perjuangan para tokoh perubahan Republika, Erick mengapresiasi tokoh-tokoh itu karena telah berjuang dengan dan bidang masing-masing untuk turun aktif memajukan bangsa Indonesia. Tindakan para tokoh perubahan dinilai Erick dapat menginspirasi warga negara untuk melakukan perubahan bermanfaat bagi bangsa. Erick bahkan mengutip pernyataan Presiden Indonesia Pertama, Ir. Soekarno untuk menggambarkan sosok-sosok tokoh perubahan yang membawa kemajuan. 

"Apabila dalam diri seseorang msih ada rasa malu dan takut berbuat kebaikan maka orang itu tidak akan ketemu kemajuan selangkahpun," kata Presiden Inter Milan ini. 

Erick melanjutkan, keadilan yang tewujud harus melingkupi pendidikan, ekonomi dan kesempatan kerja serta berusaha. Karena itu, keadilan sosial menjadi pilar penting untuk menjembatani jurang pemisah kesenjangan bangsa dan negara. Tokoh-tokoh perubahan itulah yang membangun jembatan di jurang pemisah itu. 

Erick menuturkan, selain adanya penganugerahan ini, Republika juga melakukan kegiatan bulanan berupa urun rembuk antara pemerintah dan pakar. Diskusi itu dibalut dalam tajuk Rembuk Republik. Rembuk itu, menurut Erick dapat mewujudkan sinergisitas antar komponen bangsa.

"Sinergi kuat antar komponen bangsa menjadi kata kunci pemerintah, masyarakat dan pengusaha serta pendidikan bersatu padu memupuk kekuatan," kata Erick. 

Dengan mewujudkan keadilan sosial melalu penghapusan kesenjangan, menurut Erick dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Kekuatan ini menjadi modal bangsa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement