Ahad 23 Apr 2017 13:45 WIB

Pelaku Penyiraman Novel Masih Gelap, KPK: Kami Masih Percaya Polri

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Juru bicara KPK Febri Diansyah.
Foto: Antara/Reno Esnir
Juru bicara KPK Febri Diansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir dua pekan pascapenyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, namun polisi belum dapat mengungkap motif maupun pelaku dari penyerangan tersebut. KPK pun didesak untuk membentuk tim independen menyelidiki pelaku penyerangan kepada Novel selepas shalat Subuh pada Selasa (11/4), lalu.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi menyatakan, KPK hingga saat ini masih mempercayai komitmen Polri untuk mengusut kasus tersebut. Ia berharap ada perkembangan signifikan dalam proses pengusutan kasus tersebut.

"Sampai saat ini kami masih percaya dengan kredibilitas dan kapasitasnya Polri dapat mengungkap ini. Memang kami berharap ada perkembangan signifikan hingga lewat 10 hari ini," ujar Febri saat dikonfirmasi pada Ahad (23/4).

Menurutnya, kepercayaan itu tetap dipegang oleh KPK setelah Kapolri, Jenderal Tito Karnivian mendatangi langsung Novel saat dirawat tak berapa lama pascakejadian. "Kami pandang itu pesan awal bahwa kasus ini akan ditangani," kata Febri.

Menurut Febri, penyerangan terhadap penyidik KPK tersebut tidak boleh dilewatkan begitu saja tanpa penanganan yang serius. Apalagi, Presiden Joko Widodo juga sejak awal mengutuk keras teror ini.

Selain itu, Presiden Jokowi memiliki pertimbangan pembentukan tim bersama untuk mengusut kasus tersebut. Sehingga KPK tidak menutup kemungkinan untuk membentuk tim tersebut jika dikehendaki oleh semua pihak.

"Namun jika memang Presiden yang sejak awal sangat keras mengutuk aksi teror ini, dan kemudian memiliki pertimbangan tentang pembentukan Tim Bersama, hal itu mungkin dapat dibicarakan kembali agar support untuk pengungkapan perkara ini bisa maksimal," kata Febri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement