REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Permukiman penduduk di Kecamatan Lhoksukon dan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, terendam banjir akibat meluapnya sungai di kawasan tersebut, Kamis (14/4).
Berdasarkan laporan yang dihimpun, banjir tersebut merendam sejumlah rumah warga dengan ketinggian air 40 hingga 60 sentimeter.
Tidak ada warga yang mengungsi sampai saat ini. Banjir di Kecamatan Matangkuli terjadi di Desa Hagu, Lawang dan Desa Alue Thoe. Sementara di Kecamatan Lhoksukon, di Desa Krueng, Babah Geudubang, Dayah dan Desa Kumbang.
Salah seorang kepala dusun di Desa Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Nasruddin kepada wartawan mengatakan, air pertama memasuki pemukiman warga pada subuh tadi, namun puncaknya sekitar pukul 09.00 WIB.
Beberapa titik jalan menuju Kecamatan Cot Girek airnya sempat menyeberangi badan jalan, tetapi tidak membuat transportasi masyarakat terhambat. Namun sejak tadi siang, air yang merendam pemukiman penduduk tersebut sudah mulai surut.
Camat Kecamatan Lhoksukon, Saifuddin mengatakan, banjir terjadi akibat curah hujan di pegunungan (Kabupaten Bener Meriah) dalam dua hari terakhir tergolong tinggi, sehingga debit air di Sungai Krueng Peuto, Lhoksukon menjadi penuh.
"Meluapnya air sungai di Lhoksukon disebabkan tanggul yang ada di Desa Krueng jebol beberapa waktu lalu. Kita sangat berharap kepada pemerintah agar segera memperbaikinya," harap Nasruddin.
Menurutnya, dalam sebulan terakhir di sejumlah gampong tersebut sudah beberapa kali terendam banjir. Itu sebabnya, tanggul dimaksud diharapkan segera diperbaiki.