REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kementerian Sosial (Kemensos) meresmikan kampung siaga bencana di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Sabtu (8/4). Keberadaan kampung ini untuk melindungi masyarakat dari kerentanan bencana alam.
"Esensi dari program kampung siaga bencana yakni pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana atau Community Based Disasters Management," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat kepada wartawan selepas peresmian di Lapangan Kadudampit, Sukabumi. Dalam acara tersebut hadir anggota Komisi VIII DPR RI Desy Ratnasari dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri.
Menurut Harry, pembentukan kampung siaga bencana dikombinasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal daerah setempat. Pasalnya lanjut dia masyarakat setempat yang lebih mengetahui wilayahnya termasuk kerawanan bencana.
Harry mengungkapkan, Kemensos nantinya memberikan pendampingan, pelatihan, dan bantuan lumbung sosial atau gudang untuk logistik di tingkat kampung. Ia menerangkan kampung tersebut tidak diartikan di satu desa saja melainkan di wilayah geografis yang rentan bencana.
Nantinya lanjut Harry, dibentuk kepengurusan yang harus mendapatkan dukungan dari aparat kecamatan dan hingga kabupaten. Ke depan ujar dia, pemerintah kabupaten bisa memperluas pembentukan kampung siaga secara massif di seluruh wilayah kabupaten. Bahkan, sambung dia pemerintah kabupaten tidak hanya membentuk kampung melainkan kabupaten siaga bencana.
"Biaya pembentukan kampung siaga bencana tidak hanya menggunakan APBN melainkan, APBD Kabupaten maupun provinsi," terang Harry. Di sejumlah daerah lain lanjut dia ada warga yang secara swadaya membetuk sendiri kampunh siaga bencana. Selepas itu kata dia pemerintah pusat akan memberikan bantuan lumbung sosial.
Diakui Harry, keberadaan kampung siaga di Sukabumi baru satu unit. Targetnya, ada tambahan dua kampung siaga bencana sesuai permintaan kalangan dewan.Harry menuturkan, keberadaan kampung siaga saat ini paling banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Di setiap kabupaten/kota itu terang dia minimal terdapat satu kampung siaga bencana.
Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri menyambut positif pembentukan kampung siaga bencana di Sukabumi. "Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana," imbuh dia.
Iyos menerangkan, pembentukan ini juga dapat merubah perilaku masyarakat dari pasif menjadi aktif serta dari tidak tahu menjadi tahu. Target akhirnya lanjut dia masyarakat menjadi pelaku aktif baik dalam pencegahan dan penanganan bencana di daerahnya masing-masing.