Rabu 05 Apr 2017 15:09 WIB

YBM BRI Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Ponorogo

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Hazliansyah
Sejumlah warga memasak di dapur umum tanggap bencana longsor Desa Banaran, di Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah warga memasak di dapur umum tanggap bencana longsor Desa Banaran, di Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Merespons bencana yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) memberikan bantuan berupa paket keselamatan dan makanan nutrisi tinggi untuk korban bencana.

Pengurus YBM-BRI kantor cabang Ponorogo Jawa Timur M. Ichsan menyampaikan, melalui kantor cabang BRI Ponorogo, Jawa Timur, YBM-BRI menyalurkan bantuan 50 paket Survival Kits dan 300 kemasan Biskuneo. Ichsan bersyukur YBM-BRI dapat hadir di tengah masyarakat terdampak bencana di sana.

"Semoga sedikit bantuan ini dapat bermanfaat dan warga yang hilang dapat segera ditemukan," ungkap Ichsan dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (5/4).

Ichsan mengaku kagum dengan semangat relawan di lokasi. Pekerjaan yang dikerjakan sesuai panggilan hati, akan mendapatkan hasil melebihi ekspektasi.

Salah satu warga terdampak bencana longsor, Ruat, berterima kasih atas bantuan yang diberikan YBM-BRI. Ruat kini tinggal di pengungsian. Ia tak dapat menyelamatkan harta benda saat musibah longsor terjadi.

"Bisa menyelamatkan diri saja, sudah bersyukur sekali," kata Ruat.

Ia berharap semoga banyak relawan yang memberi perhatian kepada korban longsor. Ruat sendiri saat ini masih kehilangan 10 anggota keluarga.

Saat ini korban selamat dibagi dalam dua kelompok pengungsian, salah satunya berada di rumah kepala desa setempat, Sarnu. Sampai saat ini proses pencarian korban masih berlangsung dan medan yang berat masih menjadi kendala.

Musibah tanah longsor melanda warga Kajaran, Ponorogo Jawa Timur dan mengakibatkan puluhan rumah serta 28 jiwa dinyatakan hilang. Relawan gabungan dari berbagai organisasi masih berupaya melakukan pencarian korban di tengah kondisi medan yang cukup berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement