Jumat 17 Mar 2017 11:49 WIB

BMKG: Peningkatan Suhu Equinox dalam Batas Normal

Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox terlihat dari langit Kota Denpasar, Bali, Senin (21/3).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox terlihat dari langit Kota Denpasar, Bali, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menyatakan bahwa peningkatan suhu saat terjadi fenomena Equinox sekitar tanggal 21 Maret 2017 masih dalam batas normal dan biasa. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Nyoman Gede Wiryajaya menjelaskan bahwa suhu rata-rata di wilayah Indonesia termasuk Bali saat periode Equinox berkisar antara 32-36 derajat celcius.

Wiryajaya menambahkan berdasarkan pengamatan rata-rata suhu maksimum bulan Maret berkisar antara 32-33 derajat celcius. "Hingga saat ini belum ada indikasi yang menunjukkan pengamatan suhu udara di Denpasar hingga 40 derajat celcius," ucapnya, Jumat (17/3).

BMKG menyatakan fenomena Equinox bukan merupakan fenomena seperti "heat wave" yang dapat terjadi di belahan bumi lain seperti Afrika dan Timur Tengah yang menyebabkan peningkatan suhu ekstrem yang berlangsung lama. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dampak dari Equinox seperti isu yang berkembang di media sosial.

Fenomena itu biasa terjadi dua kali dalam satu tahun yakni sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September 2017. Secara umum kondisi di Indonesia termasuk Bali, lanjut Wiryajaya, masih dalam kondisi basah atau lembab dan beberapa di antaranya memasuki periode transisi dari musim hujan ke kering atau pancaroba.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement