Sabtu 31 Mar 2018 19:40 WIB

BMKG: Fenomena Equinox Masih Terjadi di Sumbar

Ditandai terik di siang hari dan hujan saat sore-malam hari.

Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox terlihat dari langit Kota Denpasar, Bali, Senin (21/3).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox terlihat dari langit Kota Denpasar, Bali, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena equinox masih dirasakan di beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar). Fenomena itu salah satunya berupa angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi.

"Fenomena equinox masih terjadi hingga awal April 2018, hal ini ditandai terik di siang hari dan hujan saat sore dan malam hari," kata Staf Analisis dan Informasi Cuaca BMKG Minangkabau, Adi Nugraha saat dihubungi melalui telepon dari Padang, Sabtu (31/3).

Saat ini terjadi angin berkekuatan sedang dengan kecepatan 30 hingga 35 kilometer per jam di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Nanggalo di Kota Padang.

Selain itu pada sore dan malam hari akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi di kawasan yang terdampak fenomena ini. "Kondisi angin ini belum menggganggu penerbangan di bandara. Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada apabila akan beraktivitas di luar rumah," ujar dia.

Sebelumnya Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji mengatakan fenomena equinox adalah salah satu fenomena astronomi saat matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan September.

Fenomena tersebut, tambah dia mempengaruhi penguapan sehingga mengakibatkan hujan dengan intensitas yang cukup ekstrem. Oleh sebab itu ia meminta masyarakat agar mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi seperti banjir dan longsor.

Pihaknya mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Kepulauan Mentawai di Siberut, Padang Pariaman di Kayu Tanam, Sicincin, Pauh Kambar, dan Lubuk Alung.

Selanjutnya Kota Padang di Koto Tangah, Padang Utara, Padang Barat, Padang Selatan, kemudian Pesisir Selatan di Tarusan, Painan, Batang Kapas, dan Air Haji.

"Serta dapat meluas ke wilayah Padang Panjang, dan sekitarnya," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement