Selasa 07 Mar 2017 23:23 WIB

Jokowi: Komunitas IORA Harus Banyak Lakukan Modernisasi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (tengah), PM Australia Malcom Turnbull (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) memberikan keterangan pers hasil pertemuan para kepala negara dan pimpinan delegasi dalam rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 20
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah), PM Australia Malcom Turnbull (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) memberikan keterangan pers hasil pertemuan para kepala negara dan pimpinan delegasi dalam rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) 20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia percaya bahwa kawasan Samudra Hindia memiliki potensi untuk menjadi sebuah kekuatan baru dunia. Namun, Jokowi sadar untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah pekerjaan yang ringan.

"Kami percaya Samudra Hindia di ambang kekuatan dengan perkembangan masyarakat besar dan ekonomi yang semakin berperan di Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan di Australia," ujar Jokowi, Selasa, (7/3).

Meski demikian untuk mewujudkan harapan tersebut bukanlah suatu pekerjaan ringan. Samudra Hindia sebagai sebuah kawasan yang menyimpan kekayaan alam dan sumber daya, juga masih menyimpan permasalahan terkait dengan kemiskinan.

"Komunitas IORA ini adalah komunitas yang unik. Sebuah kawasan yang kaya, tapi dengan masih adanya kantong-kantong kemiskinan. Harus kita akui, kita masih harus melakukan modernisasi di banyak aspek," terang Jokowi.

Menilik ke belakang, IORA sendiri sesungguhnya telah memulai upayanya dalam mewujudkan kemakmuran wilayah Samudra Hindia. Banyak prakarsa-prakarsa penting telah dilahirkan dalam berbagai bidang.

"Ditandai di tahun 2015 dengan kita menerbitkan Deklarasi Kerja Sama Maritim IORA di kota Padang di Indonesia. IORA juga telah memfasilitasi banyak kemajuan yang konkret di bidang penanggulangan bencana," katanya.

Selain itu, pemberdayaan dan kesetaraan bagi perempuan bahkan juga telah dibahas oleh negara-negara anggota IORA. Peran perempuan dalam perkembangan suatu bangsa amatlah besar dan tidak dapat dipandang sebelah mata.

"Tahun lalu di pulau firdaus kita, Bali, Menteri Luar Negeri kita telah menerbitkan Deklarasi Kesetaraan Wanita dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan," ujar Jokowi.

Sejak saya menjabat di tahun 2014, kata dia,  pemerintahan saya menerapkan program penindakan yang tegas terhadap praktik-praktik perikanan ilegal. Pemerintah Indonesia juga telah berupaya keras agar peristiwa terbakarnya lahan gambut tak menerus berulang. Inilah langkah serius dari Indonesia sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

"Kami juga telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi kebakaran lahan gambut yang setiap tahun mencemari udara dengan asap dan kabut," ujarnya.

Namun perlu diakui masih banyak hal-hal mendesak lain terkait lingkungan yang harus diupayakan, baik oleh Indonesia sendiri, maupun dunia internasional. Oleh karena itu ia  mengajak dunia internasional, khususnya negara-negara anggota IORA, untuk turut aktif dalam melahirkan solusi-solusi praktis terkait permasalahan tersebut.

"Saya mengimbau agar menteri-menteri kita, pejabat tinggi kita, dan para peserta KTT ini terus mendorong solusi-solusi praktis," katanya.

Dalam kesempatan itu Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran negara-negara anggota IORA dalam KTT ini. Ia juga sekaligus mengajak para anggota untuk bersama-sama mewujudkan tujuan IORA melalui penyelenggaraan KTT IORA yang pertama ini.

"Mari kita selenggarakan konferensi secara konstruktif dan produktif menuju IORA Concord dan IORA Action Plan yang sudah kita canangkan,  terima kasih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement