Rabu 22 Feb 2017 04:24 WIB

Dua Tewas, 400 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Bekasi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas SAR gabungan Kota Bekasi mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir merendam kawasan Perumahan Dosen IKIP, Jati Kramat, Kota Bekasi, Jabar, Selasa (21/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas SAR gabungan Kota Bekasi mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir merendam kawasan Perumahan Dosen IKIP, Jati Kramat, Kota Bekasi, Jabar, Selasa (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir merendam ribuan rumah di 24 kelurahan, 10 kecamatan di Kota Bekasi. Hujan deras yang turun di wilayah Bogor dan Bekasi telah menyebabkan Sungai Cileungsi-Cikeas, Kali Bekasi, dan Sungai Cakung meluap, sehingga menimbulkan banjir di Kota Bekasi sejak Ahad (19/2) hingga Selasa (21/2).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan pada Selasa (21/2) dini hari telah menyebabkan banjir meluas menggenangi beberapa wilayah. "14 kompleks perumahan yang padat penduduk juga terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,2-2 meter," kata Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (22/2).

Tercatat banjir melanda Kecamatan Jati Asih, Bekasi Selatan, Mustika Jaya, Rawa Lumbu, Pondok Gede, Bekasi Barat, Pondok Melati, Bekasi Utara, Medan Satria, dan Bantargebang. Kondisi banjir di perumahan IKIP Pondok Gede masih setinggi dua meter.

Banjir juga menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat hanyut yaitu Hengky (15 tahun) warga Kelurahan Jatibening Baru dan Muhammad Rizky (16) warga Kelurahan Pejuang. Korban hanyut terjadi saat bermain di lokasi banjir.

Sebanyak 100 KK atau kurang lebih 400 jiwa yang tersebar di tiga titik terpaksa diungsikan. Ketiga lokasi warga yang dievakuasi berada di IKIP Pondok Gede sebanyak 20 KK/80 jiwa, Kalibaru 10 KK/40 jiwa dan Duren Jaya, Bekasi Timur 70 KK/280 jiwa.

"Banjir menyebabkan 1.314 KK terdampak. Diperkirakan jumlah ini bertambah karena perumahan yang terdampak banjir adalah perumahan padat penduduk," kata Sutopo. Dia melanjutkan, BPBD Kota Bekasi masih melakukan pendataan.

Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan BPBD Kota Bekasi bersama BNPB, Basarnas, TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan, masyarakat dan dunia usaha.

Sutopo menyatakan, penyaluran logistik bantuan bencana sudah dilakukan ke lokasi kejadian. Posko dan dapur umum telah didirikan. Peralatan dan perlengkapan bencana banjir juga sudah dikirim ke lokasi kejadian.

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga di beberapa titik-titik banjir seperti Perum Dosen IKIP, Perum Pondok Hijau Permai (PHP) dan Perum Pondok Ungu Permai (PUP). Hingga saat ini, belum ada penetapan status tanggap darurat oleh Wali Kota Bekasi.

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Ancaman banjir susulan masih tinggi mengingat potensi hujan masih tinggi hingga akhir Februari nanti.

Para orang tua diimbau untuk selalu mengawasi anak-anak yang bermain di tempat banjir. Listrik hendaknya dimatikan, serta lakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir.

Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat merendam belasan komplek perumahan, antara lain di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Perum Dosen IKIP, dan Perum Surya Mandala, Perum Mutiara Gading Timur (MGT), Pondok Timur Indah (PTI), Pondok Ungu Permai (PUP), Perum Nasio, Perum Duta Indah, Perum Interup Asri, Kel Jati Waringin, Pondok Hijau, Permai, Pondok Chandra Melati, Kel Harapan Mulya, Perum Bougenvil, Perum Griya Jatisari, Komplek Buana Risma, dan Jalan Jatiluhur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement