Senin 20 Feb 2017 15:17 WIB

KPUD Lampung: Penyelenggaraan Pilkada Serentak Kondusif

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi Pilkada
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi Pilkada

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- KPU Provinsi Lampung menilai pelaksanaan pilkada serentak di lima kabupaten di provinsi tersebut berjalan aman, lancar, dan kondusif. Meski sudah ada hasil hitung cepat, pihaknya berharap pasangan calon (paslon) tetap menunggu hasil rekapitulasi oleh KPU setempat pada 22-24 Februari 2017.

Ketua KPU Lampung, Nanang Trenggono mengatakan, semua paslon tetap mengikuti Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilkada. Setelah pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada 15 Februari 2017, kemudian digelar pleno berjenjang.

“Pergelaran pilkada serentak di Lampung berjalan lancar dan kondusif,” kata Ketua KPU Lampung, Nanang Trenggono, Senin (20/2).

Berdasarkan hasil hitung cepat yang digelar Rakata Institute di Bandar Lampung, Rabu (15/2) terhadap lima pilkada di Lampung, yakni pilkada Pringsewu, paslon Sujadi-Fauzi (pejawat) unggul dari dua paslon lainnya.  Di Pilkada Lampung Barat, paslon Parosil Mabsus-Mad Hasnurin unggul atas satu paslon lainnya.

Kemudian di Pilkada Tulangbawang Barat, paslon pejawat Umar Ahmad-Fauzi Hasan sebagai calon tunggal menang telak melawan kotak kosong. Hal sama pada pilkada Mesuji, paslon pejawat Khamami-Saply unggul terhadap satu paslon lainnya. Sedangkan di Pilkada Tulangbawang Barat, paslon pejawat Hanan A Razak – Heri Wardoyo kalah dengan paslon Winarti-Hendriwansyah. 

Nanang Trenggono mengatakan, seluruh paslon bersabar menunggu hasil penghitungan suara resmi yang akan diplenokan KPU kabupaten masing-masing pada 22—24 Februari 2017. Menurut dia, proses penghitungan suara di TPS dan secara berjenjang dilaporkan kepada kecamatan dan hingga diplenokan di tingkat kabupaten.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah mengatakan pelaksanaan pilkada di lima kabupaten pada Rabu (15/2) berdasarkan hasil pengawasannya berjalan aman dan terkendali. Menurutnya,  pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan yang terjadi di lapangan, hanya bersifat teknis administratif, yang tidak merusak jalannya pilkada, bukan kecurangan atau manipulasi data. Meski demikian, pihaknya tetap mengawasi jalannya penghitungan suara dari TPS hingga diplenokan di KPU setempat. Temuan-temuan di lapangan akan dievaluasi dan disupervisi lembaganya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement