Selasa 14 Feb 2017 05:29 WIB

Foto Nuryanto dengan Pengurus MUI Pusat untuk Bohongi Nasabah

Rep: Muhyiddin/ Red: Hazliansyah
Nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Grup mendatangi rumah sewaan Pimpinan KSP Pandawa Mandiri Grup Salman Nuryanto di Perumahan Palam Ganda, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/2).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Grup mendatangi rumah sewaan Pimpinan KSP Pandawa Mandiri Grup Salman Nuryanto di Perumahan Palam Ganda, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kuasa hukum dari 173 korban penipuan KSP Pandawa Group, Koto Sitorus mengungkapkan bahwa foto pendiri Pandawa, Salman Nuryanto dan pengurus MUI pusat, KH Manarul Hidayat sempat dijadikan alat untuk membohongi para nasabah.

Hal ini disampaikan Koto saat mendampingi pemeriksaan saksi pelapor, Mikael Marut di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/2). Usai pemeriksaan itu, Koto kemudian menunjukkan foto tersebut kepada wartawan.

“Dia foto sama pengurus MUI, padahal Fatwa MUI Depok sudah keluar bahwa Pandawa ini haram, terus foto itu dan dipublish di website Pandawa, supaya memainkan emosional nasabah bahwa ini tidak haram,” ujar Koto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Foto Nuryanto tersebut dibawa Koto ke Polda Metro Jaya untuk memperkuat barang bukti. Saat Koto menunjukkan foto tersebut, dibawah foto itu tampak sebuah keterangan yang bertuliskan sebagai berikut:

”Kya haji manurul hidayat MUI pusat...pandawa Halal untuk umat...kesejahteraan keluarga kalau bukan kita siapa lagi yang membela nasib rakyat kecil”.

Menurut Koto, foto bersama pengurus pusat MUI tersebut dijadikan alat untuk menegaskan bahwa Pandawa tidak haram. Padahal, menurut Koto, saat itu MUI Depok telah menyatakan bahwa transaksi pandawa grup diharamkan.

“Kemudian dia publish foto itu dengan pengurus MUI, sehingga meyakinkan lagi masyarakat untuk menginvestasikan lagi,” ucapnya.

Selain menunjukkan foto-foto tersebut, Koto juga menunjukkan kegiatan pengajian yang digelar oleh Nuryanto. Menurut Koto, kegiatan yang digelar Nuryanto tersebut juga mempunyai tujuan untuk membuat masyarakat menginvestasikan uangnya ke Pandawa Group.

“Dia suka membikin pengajian ramai-ramai. Dia penyelenggaranya dan mengajak masyarakat sekitar. Ketika pengajian lalu memprokmosikan itu,” kata Koto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement