REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Musibah banjir masih meneror warga Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sedikitnya ada 503 jiwa yang mengungsi di tiga titik di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
"Mengungsi di tiga lokasi yaitu, SDI Kolah Sepang sebanyak 170 jiwa, Dara kunci sebanyak 155 jiwa, dan Menanga Reak sebanyak 178 jiwa. Ketiga lokasi ini dalam kondisi terisolasi karena jembatan putus," ujar Kepala BPBD Muhammad Rum di Mataram, NTB, Ahad (12/2).
Sejumlah upaya yang sudah dilakukan BPBD NTB ialah membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus dengan membuat tangga darurat atau jalan darurat. Tim juga mengevakuasi warga ke tempat pengungsian, dan mengerahkan alat-alat berat untuk membantu kelancaran evakuasi.
Selain itu, BPBD NTB bersama Dinas Sosial NTB juga telah membangun dapur umum. Sedangkan, untuk pelayanan kesehatan juga mendapat bantuan dengan adanya tim kesehatan Universitas Al Azhar. Rum menambahkan, BPBD NTB telah mengirimkan bantuan logistik berupa 750 galon air mineral, 550 kardus mi instan, 50 lauk pauk, 12 dus tambahan gizi, serta selimut, matras, dan terpal masing-masing sebanyak 20.
Dia menyebutkan, banjir yang diakibatkan hujan lebat dan cuaca ekstrem yang melanda kecamatan di ujung Pulau Lombok ini pada Jumat (10/2) dan Sabtu (11/2), telah merenggut korban jiwa.