Jumat 10 Feb 2017 21:09 WIB

Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Sukabumi Bertambah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Petugas meninjau retakan akibat pergerakan tanah, di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiaraerjadi, Kabupaten Sukabumi, Senin (7/2). Dalam peristiwa tersebut, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Petugas meninjau retakan akibat pergerakan tanah, di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiaraerjadi, Kabupaten Sukabumi, Senin (7/2). Dalam peristiwa tersebut, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana pergerakan tanah di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi terus meluas. Saat ini pergerakan tanah di desa tersebut bertambah satu kampung. Sehingga total ada lima kampung yang terdampak bencana pergerakan tanah.

Empat kampung yang lebih dulu terdampak bencana yakni Kampung Bojong Haur RT 02 RW 01, Kampung Pasir Gerong RT 09 RW 01, Kampung Pasir Jambu RT 08 RW 01,dan Kampung Citiis RT 05 RW 02. "Pada Jumat (10/2) ini ada satu kampung lagi yang terdampak bencana pergerakan tanah,’’ ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Suryana kepada wartawan Jumat (10/2) malam.

Kampung itu adalah Cibandi di lima RT yakni 02, 03, 04, 05, 06 RW 03, Desa Bantarkalong.Dari pendataan terang Yana, ada sebanyak empat rumah yang mengalami kerusakan tingkat sedang. Empat rumah tersebut dihuni oleh sebanyak 15 jiwa. Dari empat KK yang rumahnya rusak hanya satu KK yang mengungsi ke tempat saudaranya yang terdekat.

Selain itu, kata Yana, ada sebanyak 32 rumah yang dihuni 104 jiwa yang dalam kondisi terancam pergerakan tanah. Sehingga, menurutnya, di Kampung Cibandi total ada sebanyak 36 KK dan 116 jiwa yang terdampak bencana pergerakan tanah. Menurut Yana, data kerusakan di Kampung Ciba ndi menambah data sebelumnya di empat kampung. Data kerusakan akibat pergerakan tanah di empat kampung yakni sebanyak 42 KK atau setara 185 jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 15 KK atau 70 jiwa telah mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement