REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko PMK, Puan Maharani mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau kesiapan lahan (babat alas nawung kridha) dalam persiapan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (27/1).
Babat alas nawung kridha memiliki arti yaitu membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta peletakan batu pertama.
Dalam kesempatan ini Presiden menilai keputusannya untuk membangun Bandara Kulonprogo memang harus diambil karena melihat daya tampung Bandara Adisucipto yang tidak besar. Sehingga ketika jumlah pengunjung yang datang ke bandara membludak, keadaan bandara menjadi sangat kurang kondusif.
“Bandara Adisucipto hanya memiliki kapasitas 1,5 juta, sehingga sudah sesak dan crowded sekali” jelas Presiden dalam keterangan persnya, Jumat (28/1).
Untuk itu Bandara Internasional Kulon Progo yang akan dibangun diatas lahan seluas 587 Hektar ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan di Bandara Adisucipto Yogyakarta, meningkatkan kualitas pelayanan kepada jasa bandara, serta memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, dan mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan.
Selain melakukan Babat alas nawung kridha, Menko PMK juga mendampingi Presiden membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak yatim piatu di salah satu SMK di Kulon Progo dan di Magelang.
Pemberian KIP untuk anak-anak yatim piatu ini merupakan wujud nyata dari arahan Presiden untuk membangun pendidikan yang merata, berkeadilan dan berkualitas di tahun 2017.
Berdasarkan data dari Kemendikbud, sebanyak 1.037 siswa di daerah Kulonprogo menerima KIP secara langsung dari Presiden. Pemberian KIP itu dilaksanakan di SMK Negeri 2 Pengasih, Kulonprogo. Sedangkan untuk daerah Magelang, bertempat di SMK Syubbanul Wathon Secang, Presiden memberikan KIP kepada 1.083 siswa.
Peserta penerima KIP terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang tinggal di Panti Asuhan. Seperti saat pemberian KIP di JIExpo beberapa waktu yang lalu, Presiden secara simbolis memberikan KIP kepada 12 siswa perwakilan penerima KIP dari setiap jenjang pendidikan.
“Anak yang belum mendapatkan KIP dipastikan akan memperoleh manfaat dana program ini di tahun 2017” jelas Menko PMK sebagaimana disampaikan saat memberikan laporan dalam Acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 beberapa hari lalu.
Menko PMK juga menyebutkan jumlah uang yang nantinya akan diterima oleh penerima KIP ini adalah untuk siswa SD sebesar Rp450 Ribu, SMP Rp750 ribu, dan SMA/SMK Rp1 juta. Presiden Jokowi menilai, nominal yang diberikan dalam KIP itu lebih dari cukup.
Pada kesempatan ini, Presiden turut berpesan kepada anak-anak yang hadir untuk memanfaatkan dana KIP sebaik-baiknya dan selalu belajar dengan baik untuk menghadapi persaingan yang makin ketat ke depannya.
Selain Menko PMK, turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta ini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.