Sabtu 21 Jan 2017 08:11 WIB

Gubernur Sumbar Tunda Rencana Berkantor di Rumah Bagonjong

Kembang api menghiasi langit dilatari bangunan bagonjong dan Masjid Raya Sumbar, di Padang, Sumatera Barat
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kembang api menghiasi langit dilatari bangunan bagonjong dan Masjid Raya Sumbar, di Padang, Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menunda rencana menempati kantor gubernur atau sering disebut "Rumah Bagonjong" karena masih belum selesai dikerjakan 100 persen. "Rencananya Senin (23/1) sudah berkantor di Rumah Bagonjong, tetapi ternyata masih banyak bagian yang belum selesai dikerjakan kontraktor. Kami tunda hingga 12 Februari, tepat setahun setelah pelantikan," kata Irwan di Padang, Sabtu (21/1).

Ia memerintahkan kontraktor untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang masih tertinggal seperti pemasangan karpet, menyusun perabotan dan detail pekerjaan lain sebelum tanggal 10 Februari 2017. "Jangan sampai saat ditempati masih banyak material bekas pekerjaan yang masih menumpuk seperti sekarang," katanya.

Menurut Irwan saat memasuki kantor nanti sekaligus akan dilakukan doa syukuran karena gedung itu memang sudah tidak digunakan lagi sejak terkena gempa 2007 dan 2009. "Saya sudah dua periode jadi gubernur, baru bisa menggunakan fasilitas kantor di Rumah Bagonjong ini," ujarnya.

Ia menerangkan terlambatnya perbaikan kantor gubernur bukan karena ketiadaan anggaran perbaikan, tetapi karena komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar untuk mendahulukan membantu pembangunan rumah penduduk dan fasilitas umum, kemudian baru kantor pemerintahan.

"Jadi setelah enam tahun jadi gubernur, saya baru bisa bekerja di kantor ini," kata dia.

Kepala Biro Umum Sekretariat Provinsi Sumbar Heri Nofiardi mengatakan, pekerjaan fisik kantor gubernur sebenarnya telah selesai 100 persen, tetapi memang masih ada beberapa bagian detail yang perlu diperbaiki. Menurutnya karena masih dalam masa pemeliharaan maka kontraktor diminta menyelesaikan detail yang masih kurang tersebut. "10 Februari semua selesai," katanya.

Meski gubernur baru akan masuk pada 12 Februari, tetapi sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan menempati gedung itu diantaranya dari Biro Umum, Dinas Kebudayaan dan Balitbang Sumbar diperbolehkan mulai bekerja di gedung itu pada Senin (23/1).

Kantor Gubernur Sumbar mengalami kerusakan saat gempa 2007 dan semakin parah saat gempa besar melanda pada 2009. Meski tidak roboh, tetapi gedung berlantai empat itu butuh penguatan (retrovit). Retrovit itu baru mulai dikerjakan pada 2013 dan selesai 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement