Jumat 13 Jan 2017 14:25 WIB

Ini Pernyataan Sikap FKUB Terkait Penolakan Wasekjen MUI di Sintang

Ustadz Tengku Zulkarnain memberikan tausiyah saat Dzikir Nasional di Masjid At-tin, Jakarta, Sabtu (31/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ustadz Tengku Zulkarnain memberikan tausiyah saat Dzikir Nasional di Masjid At-tin, Jakarta, Sabtu (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sejumlah komponen di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, telah mengadakan pertemuan terkait aksi penolakan sekelompok orang terhadap Wakil Sekjen MUI Teuku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang, Kamis (12/1) pagi.

Wakil Bupati Sintang Askiman menuturkan, kejadian di bandara tersebut merupakan gerakan spontanitas dan bukan terencana. "Ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman informasi yang didapat oleh kelompok tertentu, sehingga menimbulkan pemikiran yang kurang mengenakkan," katanya di Sintang, Jumat.

Sebelumnya, pada Kamis (12/1) sekitar pukul 09.00 WIB, telah terjadwal pelantikan Ketua DAD Kabupaten Sintang. Dalam pelaksanaannya, semua panitia dan pengurus menunggu kedatangan Gubernur Kalbar Cornelis, sebagai ketua Majelis Adat Dayak Nasional. Kemudian sejumah panitia melakukan penjemputan ke Bandara Susilo Sintang.

"Ternyata sampai di bandara baru diketahui bahwa gubernur tidak jadi datang, karena ada kegiatan kedinasan lain," katanya.

Sesampai di bandara, lanjut Askiman, mereka mendapatkan informasi ada Sekjen FPI yang datang ke Kota Sintang. Sehingga mereka secara spontan mengumpulkan massa untuk melakukan penolakan. Mereka meyakini bahwa Zulkarnain adalah sekjen FPI.

Karena itu, secara spontan mereka masuk dari terminal kedatangan bandara, langsung mendekati pintu pesawat, dan berorasi menolak kedatangan Zulkarnain, yang akan mengikuti tabligh akbar di Kota Sintang, Sekadau, Sanggau serta Melawi.

Baca juga, Ini Kronologis Penolakan Wasekjen MUI oleh Sejumlah Pemuda Dayak.

Penolakan tersebut membuat Zulkarnain tidak bisa turun dari pesawat dan kembali ke Pontianak serta membatalkan kegiatan hari ini (kemarin -red). Karena itu, kata Askiman, setelah dilakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), para tokoh FKUB pun sepakat mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang lahir tanpa paksaan.

Pernyataan sikap ini berbunyi sebagai berikut;

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement