Kamis 05 Jan 2017 16:01 WIB

Sindir Habib Novel, Ahok: 'Fitsa Hats' Bisa Jadi Jaringan Internasional

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi atas kasus dugaan penisataan agama di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1).
Foto: Republika/Pool/Irwan Rismawan
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi atas kasus dugaan penisataan agama di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak mau ambil pusing ihwal laporan yang akan dibuat oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) dengan Novel Chaidir Hasan Bamukmin ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana rasisme dan fitnah serta pencemaran nama baik dalam kasus 'Fitsa Hats'.

"Kalau dia lapor sudah biasa lah. Minimal kita dapat ide baru kalau mau bikin bisnis Pizza Italia. Kita mungkin dari Indonesia bisa jadi jaringan internasional," katanya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).

Ahok pun mengaku tak habis pikir dengan setiap ucapan yang dikeluarkan oleh Novel yang menyebut Pizza Hut bukan berasal dari Amerika Serikat melainkan dari Italia. 

"Aduh aku heran makanya kadang-kadang ya katanya pinter. Cari di Google aja Pizza Hut itu semua orang tahu dari tahun 1958 didirikan dua bersaudara di Amerika," ujar Ahok sambil melemparkan senyum.

Usai sidang pemeriksaan saksi pada Selasa (3/1) kemarin, 'Fitsa Hats' menjadi viral di media sosial lantaran keterangan dalam Berita acara pemeriksaan (BAP) Novel Bamukmin yang menuliskan Pizza Hut menjadi 'Fitsa Hats'.

'Fitsa Hats' bahkan sempat merajai trending topic atau topik yang paling ramai diperbincangkan di Twitter. Menanggapi hal tersebut, Novel mengakui bahwa dirinya pernah bekerja di perusahaan waralaba asal Amerika Serikat, Pizza Hut. Namun, berkaitan dengan kesalahan penulisan Pizza Hut menjadi 'Fitsa Hats' dalam BAP itu merupakan kesalahan dari pihak kepolisian saat mengetik BAP tersebut.

Menurut Novel, dirinya tidak pernah mencatat secara langsung tulisan tersebut, saat itu ia hanya menjawab pertanyaan dari pihak penyidik saja. Novel pun merasa heran polisi tidak memeriksa kembali BAP tersebut, sehingga kesalahan itu bisa masuk ke meja sidang kasus penistaan agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement