REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petugas gabungan akan kembali melakukan evakuasi pekerja yang tertimpa reruntuhan material tangga darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/1) pukul 07.30 WIB. Sampai evakuasi dihentikan pada Rabu (4/1) pukul 22.00 WIB, korban belum berhasil ditemukan.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama Gubunagi menyatakan untuk sementara petugas mendeteksi hanya ada dua korban dalam peristiwa ini. Satu korban yang masih tertimbun atas nama Pajar Sidik (21 tahun) dan satu orang yang mengalami luka ringan di bagian pelipis atas nama Omen (22).
Petugas belum dapat menemukan korban yang tertimbun dan memastikan kondisi keselamatannya. "Kami tidak berani mendahului Tuhan, namun kalau melihat jarak antara pertama kali terjadi sampai dengan saat ini kemungkinan secara medis kecil," ucap Bayu, di lokasi kejadian, Rabu (4/1).
Baca: Tumpukan Reruntuhan Tangga Apartemen Grand Kamala Lagoon 12 Meter
Bayu menerangkan, peristiwa ini terjadi pada Rabu (4/1) pukul 01.00 WIB. Pajar pada saat itu sedang melakukan pemasangan tangga darurat di lantai 32 menuju lantai 33. Pekerja PT PP Properti selaku kontraktor Apartemen Grand Kamala Lagoon ini ikut jatuh saat tangga darurat yang dipasangnya ambruk beruntun ke bawah.
Diperkirakan, ketinggian antara lantai 32 sampai basement sekitar 100 meter. Korban sudah berada di sela reruntuhan selama lebih dari 24 jam. Bayu mengatakan posisi korban saat ini diperkirakan berada di antara lantai dasar dan basement. Korban masih mengeluarkan suara terakhir kali pada Rabu (4/1) pukul 05.30 WIB kemarin.
Ia menambahkan, tangga darurat ini tidak tergabung dalam konstruksi bangunan, melainkan dibangun vertikal di ruangan kurang lebih 6 x 2,5 meter. Material dari tangga yang roboh menumpuk di ruangan tersebut. Pada saat kejadian, ada enam orang yang sedang bekerja, satu orang tertimbun, satu orang yang luka dan empat orang yang selamat.
Polisi belum berani mengungkapkan penyebab pasti runtuhnya tangga darurat ini. "Kami masih melakukan pendalaman, upaya penyelidikan penyidikan masih dilakukan. Terlalu dini kalau kami menyimpulkan saat ini. Tim sedang bekerja juga untuk mencari sebab terjadinya peristiwa ini," kata Bayu.