REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menggencarkan gerakan literasi media untuk menangkal berita-berita bohong yang banyak menyesatkan persepsi masyarakat. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, salah satu cara yang akan dilakukan pemerintah untuk melakukan literasi media tersebut yakni dengan meluncurkan gerakan Masyarakat Anti Hoax.
"Kita akan meluncurkan Masyarakat Anti Hoax awal Januari," ujarnya, usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (29/12).
Rudiantara menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan komunitas-komunitas dalam kampanye literasi media pada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat dapat memilah informasi yang mereka terima serta dapat menggunakan media sosial dengan bijak.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan evaluasi pada sejumlah media online yang kerap memproduksi berita bohong dan provokatif. Presiden juga menginstruksikan agar ada gerakan masif yang mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dengan cara-cara produktif. Hal ini disampaikan Presiden untuk menyikapi banyaknya ungkapan-ungkapan kebencian dan bernada provokatif di media sosial
"Gerakan ini penting untuk mengajak netizen mengampanyekan bagaimana berkomunikasi melalui media sosial yang baik, yang beretika, yang positif, yang produktif, yang berbasis nilai-nilai budaya kita," ucap Presiden.