Senin 26 Dec 2016 20:23 WIB

Waspadai Potensi Tanah Longsor pada Akhir Tahun

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah warga menyaksikan proses pencarian jenazah korban di lokasi tanah longsor di Kelurahan Paal 4, Tikala, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (16/12).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Sejumlah warga menyaksikan proses pencarian jenazah korban di lokasi tanah longsor di Kelurahan Paal 4, Tikala, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan potensi pergerakan tanah masih berpeluang terjadi hingga awal 2017. Pergeseran tanah dapat memicu bencana tanah longsor di beberapa daerah Indonesia.

Menurut Ego, sepanjang Desember pergerakan tanah masih intensif terjadi di beberapa titik, terutama bagian tengah dan selatan Pulau Jawa. "Potensi tanah bergerak sehingga menyebabkan tanah longsor paling berpeluang terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat di kawasan tersebut perlu waspada karena sekitar 50 persen kejadian longsor selama 2016 terjadi di ketiga daerah itu," ujar Ego ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (26/12).

Dia mencontohkan, pergerakan tanah menjadi salah satu penyebab kerusakan di Jembatan Cisomang, Purwakarta. Potensi pergerakan tanah juga terjadi di bagian barat Pulau Sumatra, Manado dan bagian tengah Papua. Menurut Ego, potensi longsor akibat pergerakan tanah masih akan terjadi hingga Februari 2017.

"Berdasarkan prediksi BMKG, puncak curah hujan terjadi pada Januari-Februari 2017. Jika curah hujan ekstrem, longsor sangat berpeluang terjadi. Terlebih jika kondisi lahan sudah minim vegetasi," ucap Ego.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement