Kamis 30 Jan 2025 16:30 WIB

Tebing Longsor Ancam Jalan Nasional Temanggung-Wonosobo

Tebing Longsor setelah hujan turun beberapa hari terakhir.

Ilustrasi. Personel tim SAR bersama warga menyingkirkan material tanah longsor yang menutup jalan raya di Mangli, Muntung, Temanggung, Jawa Tengah Rabu  (14/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ilustrasi. Personel tim SAR bersama warga menyingkirkan material tanah longsor yang menutup jalan raya di Mangli, Muntung, Temanggung, Jawa Tengah Rabu (14/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Longsor tebing Sungai Galeh setinggi 20 meter di ruas jalan nasional Temanggung-Wonosobo, di Desa Catgawen, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengancam jalan tersebut.

Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo saat meninjau lokasi longsor mengatakan tebing tersebut longsor setelah wilayah setempat diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Longsor terjadi diduga karena tidak kuat menahan air sehingga menyebabkan tebing itu longsor.

Baca Juga

"Jadi yang longsor ini adalah tebing setinggi 20 meter dan lebar 25 meter, tepatnya di pinggir jalan nasional Temanggung-Wonosobo, kemungkinan memang tanah yang labil itu tidak kuat menahan air hujan maupun air tumpahan dari jalan saat terjadi hujan," katanya, Kamis (30/1/2025).

Untuk penanganan darurat kondisi ini, BPBD dan Satlantas Polres Temanggung sudah memasang garis pengaman di sepanjang jalan yang longsor dan memasang karung berisi pasir agar air tidak masuk lokasi longsor.

"Di lokasi longsor petugas juga sudah menutup menggunakan terpal, tujuannya jika terjadi hujan air tidak masuk untuk menghindari terjadi longsor susulan," katanya.

Di sisi lain, ia juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Temanggung untuk memberikan imbauan kepada kendaraan dengan muatan berat agar menghindari melewati jalan itu.

"Kalau kendaraan berat atau truk bermuatan berat lewat situ nanti menimbulkan getaran dan kita khawatirkan memicu longsor lagi," katanya.

Pemkab Temanggung melalui DPUPR juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk pengajuan pembangunan senderan ke Kementerian Pekerjaan Umum.

"Semoga ini dapat direspons cepat oleh Kementerian PU, agar segera dibangun senderan untuk menahan agar tidak terjadi longsor," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement