Ahad 25 Dec 2016 18:26 WIB

Kemendikbud Siap Perbaiki Sekolah Rusak Akibat Banjir di Bima

Warga membawa barang bawaannya melewati jembatan Kodo yang ambruk pascabanjir di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Minggu (25/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warga membawa barang bawaannya melewati jembatan Kodo yang ambruk pascabanjir di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Minggu (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BIMA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap memperbaiki seluruh sekolah yang rusak akibat banjir bandang yang menerjang Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Muhammad Irfan, di Kota Bima, Ahad, mengatakan pihaknya diminta oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, melakukan pendataan seluruh sekolah yang terdampak banjir.

"Data dan informasi mengenai kondisi sekolah yang terdampak banjir akan kami laporkan ke Kemendikbud untuk ditindaklanjuti," katanya.

Menurut dia, banjir bandang di Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, menyebabkan sejumlah sekolah terendam banjir dan ada yang mengalami kerusakan fisik bangunan. Ada juga peralatan elektronik pendukung kegiatan belajar yang rusak.

"Makanya kami ingin memastikan mana saja sekolah yang terkena dampak banjir. Tim LPMP akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah," ujarnya.

Irfan berharap agar semua sekolah yang rusak segera diperbaiki. Sebab, waktu Ujian Nasional 2016 tinggal beberapa bulan lagi.

"Harapan LPMP NTB selaku kepanjangan tangan Kemendikbud, sekolah-sekolah yang rusak segera diperbaiki agar aktivitas pendidikan pulih kembali," katanya.

Selain mendata sekolah, rombongan tim dari LPMP NTB juga menyerahkan bantuan logistik berupa baju baru, air mineral, mi instan dan 20 karung beras. Bantuan untuk para korban banjir bandang tersebut dibeli dari dana yang dihimpun dari seluruh pegawai LPMP NTB.

"Kami juga menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 15 juta dari Paguyuban Kepala LPMP se-Indonesia," ucap Irfan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement