Ahad 25 Dec 2016 17:34 WIB

Penggerebekan Terduga Teroris Jatiluhur, Drama Mencekam Jadi Tontonan Warga

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Suasana penggerebekan empat terduga teroris yang bersembunyi di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Ahad (25/12).

Oleh: Ita Nina Winarsih, Wartawan Republika

Kampung Karang Layung, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jabar, mendadak geger, Ahad (25/12). Berbeda pada Ahad biasanya sat desa ini sepi, beristirahat dari segala aktivitas. Kegaduhan Ahad siang ini muncul sekejap, terjadi karena puluhan anggota Densus 88 Antiteror yang berpakaian khas serba hitam menyambangi kampung di ujung Waduk Jatiluhur ini.

Keberadaan pasukan khusus tersebut sontak saja menjadi perhatian warga di sekitaran Bendungan Ubrug tersebut. Warga sudah menebak pasti, ada terduga teroris yang bersembunyi. Dari beberapa sajian pemberitaan tentang penggerebak terduga teroris di media televisi, kehadiran pasukan tersebut bukan hal yang mengundang banyak tanya.

Gugun Gunawan (33 tahun), misalnya. Warga setempat itu mengaku hanya tak mengira kalau di kampungnya ada terduga teroris. Pada Ahad yang bertepatan dengan Perayaan Natal bagi umat Kristiani ini, justru ada penggerebekan teroris. "Kalau tidak ada Densus 88 kami tak tahu ada teroris," ujar pemuda berkulit sawo matang ini, kepada Republika.

Penggerebekan ini, lanjut Gugun, menyedot perhatian semua orang. Apalagi, saat petugas khusus dan aparat kepolisian dari Polres Purwakarta sibuk hilir mudik menyisir lokasi ini. Warga yang melihat, tak boleh mendekati keberadaan petugas antiteror itu. Selain mobil polisi yang hilir mudik, langit Jatiluhur juga diramaikan oleh dua unit Helikopter kepolisian. 

"Pokoknya hari ini ramai, genting, dan mencekam," ujarnya.

Apalagi, keriuhan bertambah saat terdengar suara letusan tembakan dari kejauhan. Tak berapa lama, warga melihat kepulan asap hitam keluar dari salah satu rumah yang mengapung di Waduk Jatiluhur. Maksum Kosasih (32 tahun), warga setempat, mengatakan, kejadian ini merupakan kali pertama adanya teroris di tempat ini. Makanya, warga sangat antusias melihat sekaligus mengabadikannya.

"Kami sudah seperti wartawan saja, sibuk memotret dan merekam gambar," ujarnya sambil terkekeh. Keberadaan teroris ini tentunya jadi tontonan tersendiri. Bahkan, kabar ini menyebar dengan cepatnya ke hampir seluruh warga Purwakarta. 

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, membenarkan bila Densus 88 Antiteror telah menangkap dan menembak terduga teroris. Ada empat pelaku. Dua di antaranya ditangkap hidup dan dua lagi terpaksa ditembak mati. "Yang ditembak mati, mereka melakukan perlawanan kepada petugas," ujarnya.

Dua teroris yang ditangkap hidup itu masing-masing Rijal alias Abu Arham (29 tahun) dan Ivan Rahmat Syarif (28 tahun), warga Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan dua yang ditembak mati, yaitu Abu Sovi alias Abu Azis alias Mas Brow, warga Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung. Serta, Abu Faiz warja Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Keempatnya dkduga merupakan jaringan teroris Bahrun Naim yang terafiliasi dengan ISIS. Saat ini, polisi masih menyelediki kaitan mereka yang bersembunyi di rumah apung Waduk Jatiluhur. Apakah mereka akan meledakan Bendungan Jatiluhur atau bukan, motifnya masih belum diketahui. "Yang jelas, kami menemukan surat bahwa mereka akan menjadi 'pengantin' pengeboman," jelas Anton. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement