REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan hari jadinya yang ke-58 pada Sabtu (17/12). Dengan balutan pakaian adat khas suku Sasak, Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi memimpin langsung upacara HUT NTB di Lapangan Bumi Gora, Kantor Pemprov NTB, Jalan Pejanggik, Mataram.
Ia mengajak seluruh elemen di NTB untuk bersyukur atas apa yang telah dicapai provinsi berjuluk Bumi Gora selama tahun ini. Menurutnya, keberhasilan yang dicapai NTB tak lepas dari para pemimpin di NTB terdahulu yang telah menancapkan pondasi pembangunan berkelanjutan.
Ia mengungkapkan, julukan Bumi Gora yang tersemat pada Provinsi NTB merupakan kerja keras para pendahulunya yang berhasil mengatasi krisis pangan pada 1980-an. Pada 2015, produksi beras di NTB mencapai 1,3 juta ton.
"Alhamdulillah, swasembada bisa dipertahankan, NTB mampu suplai kebutuhan nasional 700 ribu ton beras setiap tahun," katanya di lapangan Bumi Gora, Mataram, Sabtu (17/12).
Pria yang juga dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) mengungkapkan pencapaian NTB dalam sektor pariwisata yang telah berhasil merangsek pada kancah internasional. Pulau Lombok selama dua tahun berturut-turut mampu menjadi juara dalam sejumlah kategori pada ajang World Halal Tourism Award.
Bicara kunjungan wisatawan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada 2015, NTB dikunjungi sekitar 2,2 juta wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri atau naik dari tahun sebelumnya yang sebanyak 1,6 juta wisatawan. Sedangkan, 2016 ini jumlah kunjungan wisatawan ke NTB mencapai 2,9 juta atau hampir menyentuh target kunjungan tiga juta wisatawan. Pada 2107, jumlah kunjungan wisatawan ditargetkan mencapai 3,5 juta wisatawan.
"Pengembangan pariwisata insya Allah berada pada jalur yang tepat. Selain meneruskan wisata konvensional, tapi juga ciptakan satu segmen baru, yakni wisata halal," ujarnya.
TGB menambahkan, pertumbuhan ekonomi NTB selama dua tahun terakhir juga begitu menggembirakan. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 9,9 persen atau tertinggi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pencapaian ini terus berlanjut hingga triwulan kedua tahun ini yang sebesar 9,92 persen atau tertinggi kedua di seluruh Indonesia.
Ia mengajak, HUT NTB dijadikan momentum untuk intropeksi bagi perjalanan pembangunan. Yang terpenting, sejauh mana pertumbuhan ekonomi mampu dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat di NTB. "Pertumbuhan pariwisata yang cukup mengagumkan ini sejauh mana mampu menyerap ekonomi Kreatif yang berkembang di masyarakat," ungkapnya.
Ia juga meminta agar menjadi HUT NTB sebagai momentum pertumbuhan, pembangunan, dan menjaga kondusitivitas NTB yang telah terjaga dengan baik. Nuansa adat dari tiga suku di NTB yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo kental mewarnai upacara HUT NTB. Tampak sejumlah kepala dinas dan pimpinan instansi dan lembaga di NTB mengenakan pakaian adat dari ketiga suku tersebut.
Acara semakin semarak tatkala 12 aksi terjun payung yang masing-masing membawa bendera Indonesia, bendera Provinsi NTB, dan 10 bendera dari Kabupaten/Kota yang ada di NTB.