REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jember, Jawa Timur mencatat sebanyak 72 bayi yang baru lahir tertular HIV/AIDS karena ibunya positif tertular virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu saat hamil.
"Penularan perinatal merupakan penularan dari ibu yang merupakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kepada janin pada masa perinatal dan jumlah sebanyak 72 bayi itu merupakan data sejak tahun 2004 hingga September 2016," kata kata Ketua KPA Jember Hariyati di Kabupaten Jember, Kamis (15/12).
Selain bayi yang baru lahir, lanjut dia, pihaknya mencatat sebanyak 62 anak balita di Kabupaten Jember juga terinfeksi HIV/AIDS sejak tahun 2004 hingga September 2016, sehingga 72 bayi dan 62 balita tersebut harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) sepanjang hidupnya.
"Seperti orang dewasa yang terserang HIV, bayi dan anak balita tersebut juga harus mengonsumsi ARV secara teratur, namun dosisnya disesuaikan dengan anak-anak dan dijaga asupan gizi makanannya," tuturnya.
Berdasarkan data KPA Jember tercatat jumlah ODHA di wilayah setempat hingga September 2016 sebanyak 2.745 orang dan sebanyak 2.013 di antaranya merupakan warga usia produktif yakni 24-45 tahun. "Jumlah tertinggi ODHA berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS dari suaminya, bahkan hampir setiap bulan ditemukan kasus baru di kalangan ibu rumah tangga," katanya.
Sedangkan jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia karena daya tahan tubuhnya terus menurun tercatat sebanyak 211 orang yang tersebar hampir merata di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember.