Jumat 09 Dec 2016 18:31 WIB

BMKG Catat Ada 66 Gempa Susulan di Aceh dalam 3 Hari Terakhir

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Bilal Ramadhan
 Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sedikitnya ada 66 kali gempa bumi susulan yang melanda Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, data tersebut dihimpun hingga Jumat (9/12) sore.

Dia menjelaskan, gempa susulan teranyar mencapai kekuatan 5 skala richter namun kemudian stabil di 4,9 skala richter dalam analisis terkini. “Gempa susulan secara alamiah memang harus terjadi, karena merupakan proses penyempurnaan pelepasan energi tegangan batuan pasca-deformasi batuan, saat terjadi  gempa bumi utama,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12).

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu panik akan gempa bumi susulan. Ia meminta jangan percaya atau terpancing mengenai isu gempa bumi dari sumber (informasi) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi dari sumber yang berwenang dalam hal ini BMKG atau badan penanggulangan bencana Aceh," tegasnya.

Adapun rincian gempa bumi susulan yang dimaksud sebagai berikut. Pada Rabu (7/12), telah terjadi 45 gempa susulan. Kemudian, pada Kamis (8/12) telah terjadi 14 gempa susulan. Terbaru, hingga Jumat (9/12) sore terjadi tujuh gempa susulan.

Berdasarkan tren magnitudo gempa susulan itu, Daryono memprediksi, besaran guncangan akan terus mengecil secara fluktuatif ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement