Rabu 23 Nov 2016 22:33 WIB

Menaker Khawatir Demo Buruh 2 Desember Perkeruh Suasana Politik

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Teguh Firmansyah
Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri, kembali mengingatkan agar buruh tidak terlibat aksi demonstrasi pada 2 Desember mendatang. Keikutsertaan buruh dalam aksi damai dikhawatirkan akan memperkeruh suasana.

"Demonstrasi itu hak. Namun, ada baiknya jika kawan-kawan buruh tak diikutkan dalam aksi 2 Desember. Sebab, untuk demonstrasi buruh kan bisa dilakukan di waktu lain. Mengapa harus bersamaan dengan aksi di hari itu ?," ujar Hanif di Jakarta, Rabu (23/11).

Keikutsertaan buruh, lanjutnya, berpotensi memperkeruh suasana aksi yang fokus pada tuntutan atas persoalan kasus penistaan agama. Karena itu, Hanif menyarankan aksi mogok kerja pada 2 Desember tidak perlu diisi dengan kegiatan turun ke jalan.

"Dikhawatirkan akan memperkeruh suasana politik yang sedang menghangat. Aspirasi buruh baiknya disampaikan dengan cara yang lebih baik," tambah dia.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan organisasinya memang telah memutuskan untuk mengikuti aksi unjuk rasa yang akan digelar pada 4 Desember mendatang. Bahkan, nantinya akan ada sekitar 500 ribu masa buruh dari seputaran Jabotabek hadir pada acara tersebut.

Menurut dia, aksi yang diberi tajuk ‘Mogok Nasional ini dilakukan dalam bentuk unjuk rasa nasional akan berlangsung di 20 propvnsi, 250 kabupaten/kota. Paling tidak akai unjuk rasa tersebut seluruhnya akan diikuti hampir satu juta buruh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement