REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menilai, keberagaman intra-Islam dirawat dengan apik dan beda tafsir tak jadi masalah selama ini. Namun kedatangan Basuki Tjahaja Purnam (Ahok) merusak semuanya melalui lisan ugal-ugalan tanpa rem.
"Keberagaman intra Islam dirawat dengan Apik. Beda tafsir tak jadi masalah. Eh...datang Ahok merusak semuanya melalui lisan ugal-ugalan tanpa rem," ujarnya lewat kicauan di Twitter, Ahad (13/11).
Tadinya, kata ia, Ahok hanya berhadapan dengan kelompok kecil. Namun, ketika Lisan ugal-ugalan Ahok menabrak aqidah dan menistakan Alquran, maka arus besar pun turun.
"Genetika Islam Indonesia itu yo merawat keberagaman. Bukan Indonesia bila tdk menerima keberagaman. Makanya, Jng rusak dg menistakan," kataya.
Baca juga, Ahok Diperiksa Bareskrim, Polri Diminta Independen.
Ia menegaskan nurani tidak bisa dibohongi. Aksi 4 November itu terang dipimpin oleh nurani. Nurani mereka yang beragama yang dilukai oleh lisan ugal-ugalan Ahok.
"Mau bikin aksi atas keragaman, hasil rapat menyebar,nama yang dicatut membantah. Tiap hari berdagang toleransi kepada cukong, tapi menegasikan umat," tuturnya.