Kamis 02 Dec 2021 10:09 WIB

Akses Ditutup Polisi, Massa Reuni 212: Kami Bukan Teroris

Massa Reuni 212 di Jalan MH Thamrin, cekcok dengan polisi menolak dibubarkan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan, Antara/ Red: Andri Saubani
Penutupan akses menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat, dilakukan pihak kepolisian mulai dari Kebon Sirih. Alhasil, beberapa massa reuni 212 tak bisa menembus barikade dan tersebar di beberapa lokasi. Kamis (2/12)
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Penutupan akses menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat, dilakukan pihak kepolisian mulai dari Kebon Sirih. Alhasil, beberapa massa reuni 212 tak bisa menembus barikade dan tersebar di beberapa lokasi. Kamis (2/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya melakukan penutupan dan penyekatan akses jalan menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat sejak Rabu (1/12) malam. Alhasil, sejumlah massa aksi Reuni 212 yang bertujuan berkumpul di titik tersebut gagal dan tersebar di banyak lokasi.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, massa aksi Reuni 212 tersebar di beberapa lokasi menuju akses tersebut. Di antaranya, terpantau belasan massa Reuni 212 berkumpul di Jalan MH Thamrin, seberang Wisma Mandiri, sedang cekcok dengan pihak kepolisian karena menolak dibubarkan.

Baca Juga

“Kami warga Indonesia juga. Bukan teroris, mana? Ini bomnya?” kata seorang massa aksi Reuni 212 sambil menunjukkan makanan ringan.

Lebih jauh, beberapa kelompok massa Reuni 212 lainnya juga terlihat menyebar di bilangan Tanah Abang. Meski demikian, massa Reuni 212 dengan pakaian serba putih, disertai pasukan pengaman dengan PDH putih memaksa bergerak menuju Patung Kuda. Dalam rombongan tersebut, terdapat mobil komando yang meminta massa aksi bergerak dan berkumpul ke sumber suara.

“Semuanya berkumpul. Jangan menyebar. Kasih tahu semuanya, sebarkan lewat status kalau Reuni 212 super damai,” jelas seseorang dari atas mobil komando.

Berselang beberapa waktu, puluhan massa lain yang tersebar mulai berkerumun di dekat mobil komando. Khusus lalu lintas di sekitar Jalan Kebon Sirih, dan MH Thamrin, terjadi kepadatan. Terpantau beberapa pihak kepolisian mulai mengatur akses di sekitar jalan tersebut.

 

 

Di Jalan H Agus Salim dan Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, aparat Polda Metro Jaya melakukan pembubaran massa aksi Reuni 212 yang berkerumun. Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Badya Wijaya didampingi Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Muhammad Thariq membubarkan massa tersebut karena dinilai memicu kerumunan.

"Bapak ibu semua yang kami hormati, kami mohon bapak ibu sekalian tidak berkumpul di sini. Kembali ke rumah masing-masing, monggo. Sekali lagi bapak-bapak, ibu-ibu, untuk tidak berkumpul. Oke foto-foto dulu," kata Badya di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis.

Polres Jakarta Pusat juga mengerahkan mobil pengurai massa (Raisa) untuk membubarkan massa Reuni 212 di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Massa melakukan long march dengan tujuan Tugu Tani.

"Bapak ibu diberitahukan bahwa kegiatan reuni tidak ada. Silakan kembali ke rumah masing-masing," kata anggota Polwan dari mobil Raisa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Mendengar imbauan tersebut, massa sempat terpicu emosi sambil berteriak ke arah mobil Raisa. "Wooo panik...panik," seru massa Reuni 212.

Massa Reuni 212 itu tengah beristirahat sementara setelah melakukan pawai (long march) dari Jalan Kebon Sirih, menuju Tugu Tani dan berhenti sementara di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Sebelumnya, massa berkumpul dan berselawat di area barikade Jalan H. Agus Salim yang menuju ke Jalan Merdeka Selatan.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, pengendara yang menggunakan atribut massa 212 akan dilarang melewati kawasan yang ditutup. Utamanya, di beberapa titik tertentu seperti kawasan Semanggi, Tugu Tani, hingga Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin.

 

photo
Isu Poros Islam Masih tak Populer - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement