REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa Reuni 212 masih bertahan di Jalan MH. Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, setelah berkeliling melakukan pawai (long march) hingga ke Tugu Tani. Massa terpaksa bertahan di bahu jalan karena lokasi aksi yang menjadi tujuan mereka, yakni Bundaran Patung Kuda dan Kawasan Monas, ditutup atau steril dari kendaraan maupun massa aksi.
"Kalau dari yang disampaikan teman-teman kemungkinan masih di sekitar sini sampai jam 11. Kita juga masih menunggu teman-teman lainnya yang terjebak tidak bisa lewat," kata salah satu massa Reuni 212, Anwar Nawawi (36) saat ditemui di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis.
Anwar menjelaskan bahwa dia dan rombongan dari Bogor sampai di Jakarta sejak pukul 08.00 WIB. Sementara itu, rombongan massa lainnya mengarah ke Pondok Pesantren Az Zikra di Gunung Sindur, Jawa Barat.Sementara itu, massa lainnya, Bagas (38) mengaku kecewa dengan adanya penutupan jalan di kawasan Patung Kuda dan Monas.
"Sebenarnya merasa didiskriminasikan karena sebenarnya saat demo Omnibus Law di MK, sebagian dari kami juga ikut aksi. Tetapi justru saat 212 tidak diperbolehkan, padahal kita tidak ada sejarahnya rusuh," kata dia.
Sebelumnya, massa Reuni 212 melakukan jalan pawai (long march) dari Kebon Sirih menuju Tugu Tani, hingga Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng. Kemudian setelah beristirahat sementara, massa kembali berjalan menuju Kebon Sirih dan Jalan MH Thamrin.
Saat massa beristirahat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Polres Jakarta Pusat mengerahkan mobil pengurai massa (Raisa) untuk melakukan pembubaran.
"Bapak ibu diberitahukan bahwa kegiatan reuni tidak ada. Silakan kembali ke rumah masing-masing," kata anggota Polwan dari mobil Raisa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Mendengar imbauan tersebut, massa sempat terpicu emosi sambil berteriak ke arah mobil Raisa. "Wooo panik...panik," seru massa Reuni 212.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan jalur protokol yang ditutup meliputi Jalan Merdeka Selatan, Jalan Merdeka Utara, Jalan Merdeka Barat, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Veteran dan Jalan Museum. Jalan tersebut menjadi area steril atau kendaraan tidak boleh melintas, kecuali kendaraan dinas yang berkantor di area steril.
"Kendaraan nanti kita lihat dulu, kalau tujuannya ke kantor, kita perbolehkan. Hanya yang memang berkantor di jalan itu," kata dia.