Kamis 20 Oct 2016 14:02 WIB

Ahok Tantang Para Ahli Periksa Komputer Hibah

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menantang para ahli untuk memeriksa komputer dan laptop yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada KPU DKI Jakarta. Sebab, komputer dan laptop tersebut disebut-sebut dapat menyebabkan dugaan kecurangan di Pilkada 2017.

"Diperiksa di komputernya, disusupin, dipasangin apa. Kalau dia bilang nanti dipasangin ke online akan disusupin, itu bukan soal komputer, itu orang bisa hack," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (20/10).

Ahok menyatakan jika berkaitan dengan hack, komputer tersebut harus dipasangi security. "Itu sesuatu yang berbeda. Orang dia alat kok. Orang semua komputer sama kok," katanya.

Ia mengumpamakan komputer tersebut sebagai mobil Jepang. Menurutnya mobil Jepang bisa diretas. "Kalau gitu mobil-mobil Jepang bisa disusupin dong, bisa kirim ke Jepang dong," ujarnya.

Selain itu, Ahok membandingkan kondisi KPU DKI Jakarta lima tahun lalu dengan kondisi saat ini. "Biaya untuk KPU sama sekarang lebih besar mana? Lebih besar dulu. Kita perbaikan kantor bisa begitu murah. Kenapa? Karena swasta dia pakai appraiser bukan lelang . Lelang sudah lama, lebih mahal mutu jelek. Kamu lihat doang hasil KPU DKI Jakarta bagus gak? Kamu lihat aja itu, karena swasta yang kerja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement