REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia tidak lagi "memunggungi" sektor kelautan dengan membangun infrastruktur transportasi serta melakukan konservasi sumber daya alamnya.
"Sebagian sudah mulai, kita melihat laut sebagai sebuah sumber kekayaan kita. Sehingga infrastruktur laut ini harus kita benahi," katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/10).
Menurut Jokowi, beberapa pembangunan pelabuhan besar maupun laut dalam sudah dimulai baik untuk transportasi individu maupun keperluan logistik.
Pemerintah juga tidak melupakan pembangunan infrastruktur transportasi di daerah pinggiran seperti di Papua dengan mulai membangun pelabuhan di Sorong pada akhir 2016.
Jokowi menjelaskan program tol laut untuk transportasi sudah memiliki jadwal yang tetap dengan armada yang terus ditambah.
"Ini sudah ada enam dan akan tambah lagi tiga. Berarti ada sembilan sehingga dari barat ke timur itu selalu ada kapal terus," ujarnya.
Dengan adanya transportasi tol laut akan mempermudah perpindahan individu serta pengiriman logistik sehingga dapat menurunkan harga-harga sembako.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan sudah terjadi penurunan harga beberapa sembako karena program tol laut tersebut.
Selain itu, pencurian ikan ilegal juga sudah jauh berkurang setelah program pemberantasan penangkapan ikan ilegal yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan sehingga kapal asing enggan masuk ke Indonesia.
"Kita lihat dalam hampir dua tahun ini, seingat saya sudah 236 kapal yang ditenggelamkan oleh Menteri Susi dan sekarang memang orang mikir mau mencuri ikan di perairan Indonesia, mikir 1.000 kali," tegas Presiden.
Pada Mei 2016, tol laut trayek lima sebagai salah satu program tol laut pemerintah untuk rute pelayaran Makasar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang (pergi dan pulang) resmi dioperasikan dengan jadwal dua kali sebulan. Hal tersebut telah meningkatkan kelancaran transportasi bagi masyarakat sekitar dan logistik barang-barang lokal.