Kamis 13 Oct 2016 19:20 WIB

70 Ribu Pasangan Usia Subur di Sukabumi Belum KB

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang ibu memperlihat kartu peserta Keluarga Berencana sebagai bukti kepesertaan KB
Foto: Antara
Seorang ibu memperlihat kartu peserta Keluarga Berencana sebagai bukti kepesertaan KB

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 70 ribu pasangan usia subur di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat belum mengikuti program keluarga berencana (KB). Mereka saat ini menjadi sasaran untuk program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) KB.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Sukabumi Ade Mulyadi mengatakan, masih banyak pasangan usia subur yang belum masuk KB. "Jumlahnya sekitar 70 ribu pasangan," ujar dia kepada Republika.co.id disela-sela pencanangan kesatuan gerak pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) keluarga berencana dan kesehatan (KB-Kes) 2016 di Pendopo Negara Sukabumi.

Dari jumlah tersebut dia mengatakan ada pasangan yang belum wajib KB karena tengah hamil. Ada juga pasangan baru menikah dan ingin mempunyai anak. Sementara pasangan usia subur yang diharuskan KB karena sudah berisiko atau usianya rentan mencapai 40 persen dari 70 ribu pasangan.

Ade mengatakan sasaran KIE mengenai KB dari petugas di lapangan agar ikut KB. Targetnya, mereka menjadi akseptor baru KB. Pada tahun ini saja tercapai sebanyak 42 ribu akseptor baru KB dan 5.000 akseptor ganti cara. Program KB ini dinilai efektif dalam menekanpotensi laju kelahiran penduduk di Sukabumi.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, program KB digalakan sebagai cara untuk menyeimbangkan jumlah penduduk. "Targetnya untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga," terang dia. Program ini sudah mendapatkan pengakuan dari dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement