REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata enggan memberi angka pasti perihal jumlah kerugian akibat banjir yang melanda wilayahnya pada Ahad, (9/10). Ia menyebut hingga saat ini proses penghitungan kerugian masih dilakukan.
Ia mengatakan guna mengatasi kerugian tersebut, pihaknya sudah menyiapkan anggaran bantuan. Namun, ia menilai rencana jumlah dana bantuan yang dianggarkan ternyata masih minim dari kebutuhan. Sebab, ia menilai adanya kejadian-kejadian yang tak terduga, hingga menyebabkan anggaran senilai Rp 2 miliar tak cukup.
"Dana bantuan dari dana tak terduga untuk tanggap darurat. Kita status tanggap darurat sampai tanggal 16 Oktober, sampai saat ini jumlah kerugian belum bisa ditaksir," katanya saat meninjau jembatan Putrapinggan, Selasa (11/10).
Ia meminta masyarakat tak menyalahkan Pemkab atas insiden bencana kali ini. Sebab menurutnya, bencana kali ini murni terjadi karena anomali cuaca, bukan human error. Ia pun mengingatkan peristiwa anomali cuaca akan terjadi hingga Februari tahun depan.
"Banjir ini akibat anomali cuaca bukan hanya khusus terjadi di Pangandaran, tapi semua wilayah. Apalagi sekarang sungai Citanduy kondisinya di atas permukaan kita, jadi ketika turun hujan langsung banjir," ujarnya.