REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) pada Selasa (4/10), siang, meninggalkan genangan air di sejumlah jalan raya. Di Jalan Pejaten Raya Jaksel, banjir yang mencapai 50 sentimeter menghambat aktivitas warga.
"Saya sedang buru-buru ke rumah sepupu, tapi motor malah mati," kata Ardi, pemilik motor Supra X yang mati setelah berusaha melewati banjir di Jalan Pejaten Raya.
Senada, Santi, pengendara yang hendak pulang ke Pasar Minggu, juga mengaku sangat terganggu dengan banjir yang merendam jalan sepanjang sekitar 100 meter. Meski begitu, dia ragu untuk melintasi banjir dan memilih putar arah mencari jalan lain. "Takut kalau motor mati," katanya singkat.
Pengendara yang datang dari dua arah mengumpul di masing-masing ujung jalan yang terkena banjir. Mereka yang ragu melintas pun ikut mengumpul melihat orang-orang memaksakan diri melintas, sehingga jalan mengalami kemacetan parah.
Seorang penjaga rumah di sekitar lokasi, Hendri Prasetyo mengatakan, hingga pukul 15.00, sudah ada ratusan motor yang mesinnya mati ketika berada di tengah banjir. Sebab, banyak orang yang tak mau putar arah. "Ini kan mulai banjir setelah (waktu shalat) Dhuhur, tadi airnya lebih besar lagi," katanya.
Menurut Hendi, banjir memang kerap terjadi di jalan tersebut jika hujan sedikit lebat. Sebab, kondisi jalan di titik banjir itu rendah. Namun, banjir kali ini lumayan tinggi karena ada masalah drainase. "Kan di sini memang biasa ada air meluber," kata dia.
Petugas Pelayanan Terpadu Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta, Aldi Fauzan membenarkan air tersebut merupakan luapan dari saluran yang tersumbat. Saat ini, petugas masih memperbaikinya. "Sekarang kami dahulukan membantu orang yang melintas," kata dia.
Aldi sendiri terlihat sibuk membantu menghidupkan kembali motor pengendara yang mati. Aldi terlihat telaten menawarkan bantuan kepada setiap orang, meski dia agak kesulitan menghidupkan kembali motor bebek biasa. "Kalau metic agak mudah, coba keluarin airnya saja."
Selain Aldi, terlihat belasan petugas PPSU sibuk membantu kendaraan melintas dengan menerapkan jalan buka-tutup. Mereka juga membantu mendorong motor yang mati di tengah banjir. Hingga saat ini, banjir di Jalan Pejaten Raya tersebut masih tinggi, sekitar 30 sentimeter.