Rabu 28 Sep 2016 17:09 WIB

Politikus Golkar: Ahok tak Pernah Akui Pengorbanan Nusron Wahid

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Ahmad Doli
Foto: Antara
Ahmad Doli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh muda Golkar, Ahmad Doli Kurnia menilai pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait posisi Nusron Wahid dalam tim pemenangan menyakitkan. Sebab selama ini Nusron dinilai telah berkorban mengambil risiko jabatannya demi mendukung Ahok dan mewakili simbol Golkar.

Sayangnya, pengorbanan Nusron tidak tidak pernah diakui Ahok sebagai ketua tim pemenangan dan akhirnya digusur oleh Ahok sendiri dan PDI Perjuangan.

"Kalaupun ada yang menggugat Saudara Nusron karena pejabat publik, seharusnya yang menggantikannya tetap adalah kader atau pengurus Golkar, bukan kader partai lain," kata tokoh muda Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9).

Ia pun mempertanyakan apakah Golkar tetap mengharapkan Ahok akan membantu membesarkan Golkar?. "Apa Ahok juga tidak menjanjikan hal yang sama dengan PDIP dalam kontrak politiknya? Atau dengan Nasdem dan Hanura juga sebelumnya?," ujarnya.

Doli melihat Ahok terbiasa omong kosong dan mengumbar janji. "Kalau tidak PDIP yang dibohongin, ya Golkarlah yang kena sialnya," ucapnya.

Untuk itu menurutnya sangat wajar apabila keluarga besar Golkar skeptis dan khawatir atas situasi ini. Pasalnya Golkar masih cinta dan terus ingin membesarkan partainya.

Doli pun menunggu sikap dan peran petinggi Golkar yangg harus bisa memastikan Ahok benar-benar menunjukkan sikap dan pernyataan-pernyatannya untuk tetap menjadi bagian dan tanggung jawab membesarkan Golkar.

Petinggi Golkar juga harus dapat meyakinkan seluruh warga Golkar, khususnya di DKI Jakarta untuk mendukungnya. Bukan dengan cara mengancam pecat kader atau cara lama seperti periode sebelumnya yang membawa malapetaka konflik berkepanjangan bagi partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement