REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP resmi mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam pilkada serentak 2017. Namun, Ahok menjanjikan tidak akan pernah masuk menjadi kader PDIP kendati partai banteng moncong putih ini mengusung pencalonannya.
"Saya profesional saja, nggak masuk partai (PDIP)," kata Ahok usai pengumuman resmi pengusungannya di kantor DPP PDIP, Selasa (20/9).
Ahok mengaku tak pernah punya masalah dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Bekas bupati Belitung Timur ini mengklaim perjuangannya sebagai politikus dari dulu sejalan dengan PDIP.
Namun, seperti diketahui, Ahok mengawali karir politiknya di Partai Perhimpunan Indonesia Baru dan mengantarkannya menjadi bupati Belitung Timur. Di tahun 2009 dia berpindah ke Partai Golkar dan menjadi anggota DPR RI. Ia kemudian berpindah ke Partai Gerindra terkait pengusungannya menjadi cawagub pendamping Jokowi di pilkada DKI 2012. Ahok kembali keluar dari Partai Gerinda.
Sejak saat itu dia tidak menjadi kader partai manapun. Ahok pernah menjanjikan maju independen sebagai calon gubernur DKI 2017-2022 dengan mengumpulkan satu juta KTP. Namun, kini ia dipastikan akan diusung oleh partai politik.